Kisah Tertangkapnya Napi yang Kabur dari Lapas Tanjungpinang, Gara-gara Buang Bungkus Plastik
Keduanya berlari menyusuri hutan hingga menembus area kawasan kelapa sawit. Mereka menghindari kontak dengan masyarakat.
Tapi, rencana ke Tanjungpinang gagal lantaran mereka bingung saat berjumpa simpang di daerah Gunung Kijang.
Kembali berbekal tebak-tebakan, keduanya memilih menyusuri satu cabang jalan yang dikira jalan menuju Tanjungpinang.
Rupanya, mereka nyasar di Kawal.
Di tengah perjalanan, mereka melintas di depan komplek Masjid Raya Kawal.
Jam kala itu menujukan pukul 01.00 WIB.
Sekitar 15 menit melintasi mesjid, mereka dikagetkan kemunculan satu unit mobil patroli polisi.
Dalam kondisi kaget, keduanya berusaha menghindari kontak mata dengan polisi. Mereka pura-pura berjalan santai dengan harapan polisi tak curiga.
Cara itu hampir efektif mengecoh perhatian polisi.
Namun gagal lantaran Rio tiba tiba menutupi matanya dengan kedua telapak tangan.
Dan, yang menambah kecurigaan polisi kemudian adalah, tiba tiba Rio melempar semacam bungkusan plastik ke pinggir jalan.
Aksi Rio membuang bungkusan plastik ke tepian jalan dicurigai polisi sebagai upaya membuang narkoba.
Polisi yang jumlahnya dua orang itu kemudian berhenti dan turun memeriksa keduanya.
Begitu polisi turun dari mobil, serta merta Rio mengambil langkah seribu kabur ke hutan hutan dengan cepat di tengah kegelapan malam meninggalkan Efendi.
Akhirnya sterbongkarlah pelarian kedua napi buron tersebut. Naas, Efendi pun tertangkap dan gagal bertemu anaknya.