Mahmud Riayat Syah Pahlawan Nasional
Sultan Mahmud Riayat Syah: Siapakah Dia?
Gelar resminya Yang Dipertuan Besar (YDB) Kesultanan Riau-Johor-Pahang Sultan Mahmud Riayat Syah III. Ia menjadi sultan yang kelima belas.
Dalam buku “Kejuangan dan Kepahlawanan Sultan Mahmud Riayat Syah” disebutkan, ketika berhasil memukul mundur pasukan kolonial Belanda di Tanjunpinang, mereka menggiring armada pasukan Belanda yang kembali ke Malaka.
Baca: Presiden Jokowi Beri Nama NURTANIO untuk Pesawat N219 Buatan Nasional. Siapa Dia?
Dalam perjalanan, armada kerajaan Riau-Johor-Pahang singgah di Muar. E. Netscher menuliskan, pada 13 Februari 784, sekitar dua minggu setelah pasukan Belanda di Malaka, pasukan YDM Raja Haji pun mendarat dengan kekuatan besar di Teluk Ketapang yang hanya beberapa mil saja dari Malaka.
Hal itu membuat Belanda pasukan kelabakan sebab kakuatan itu tidak imbang. Karena itu, tulis Netscher, Gubernur Belanda mengirimkan surat permintaan bantuan ke Batavia (sekarang Jakarta).
Pasukan bantuan itu berjumlah sangat banyak dengan kekuatan armada laut yang tidak tertandingi oleh pasukan YDM Raja Haji. Tak pelak, YDM Raja Haji pun tutur gugur di medan perang itu dengan luka tembah di dadanya. Ia kemudian digelar dengan Raja Haji as-Syahid Fisabilillah atau lebih dikenal Raja Haji Fisabillah.
Baca: Pemprov Kepri Gelar Upaya Khusus Penobatan Sultan Mahmud Riayat Syah Menjadi Pahlawan Nasional
Sedangkan Sultan Mahmud Riayat Syah yang berada di Muar memilih melanjutkan perjalan ke Johor dan Selangor untuk melakukan diplokasi politik dan mengatur langkah stragis lainnya. Ia cukup terpukul dengan kepergian pamannya itu. (*)
Selanjutnya baca: Sultan Mahmud Riayat Syah: Strategi Perang Gerilya Laut