Mulai Kelaparan, Pemerintah Siapkan 2 Kontainer Makanan untuk Ribuan Warga yang Disandera

Jalan ke Kampung Banti sama sekali diblokade oleh kelompok ini. Situasi di sana sangat memprihatinkan. Bahan makanan sudah mulai habis.

screengrab
Warga dua desa di kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata 

Kamal menambahkan, pihaknya tak akan melakukan evakuasi masyarakat di sana apabila kelompok ini meninggalkan kedua kampung tersebut dan menyerahkan diri.

Kondisi kios di sekitar Asrama Polsek Tembagapura Mile 68, Kampung Utikini, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, yang terbakar, Minggu (5/11/2017). Kebakaran itu diduga akibat ulah kelompok kriminal bersenjata.
Kondisi kios di sekitar Asrama Polsek Tembagapura Mile 68, Kampung Utikini, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, yang terbakar, Minggu (5/11/2017). Kebakaran itu diduga akibat ulah kelompok kriminal bersenjata. (KOMPAS.com/JHON ROY PURBA)

"Kampung itu milik masyarakat, buat apa kita evakuasi kalau kelompok ini pergi. Tapi kita sudah siap untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, yakni strategi apabila evakuasi harus dilakukan, termasuk kendaraan sudah di-stand by-kan," katanya.

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan ada 1.300 orang dari dua kampung, yakni Kampung Kimbely dan Kampung Banti.

Warga dua kampung itu dilarang oleh KKB keluar dari kampung mereka sejak seminggu terakhir.

“Saat ini di Kampung Kimbely terdapat sekitar 300-an warga mayarakat non-Papua yang sebelumnya bekerja sebagai pendulang emas dan pedagang. Lalu di Kampung Banti ada 1.000 orang masyarakat lokal yang juga diintimidasi mereka," ungkap Boy.

Mantan kapolda Banten itu menegaskan, saat ini petugas Polri bersama unsur TNI sedang berupaya melakukan langkah-langkah persuasif dan preventif agar masyarakat bisa terbebaskan dari intimidasi dan ancaman kelompok kriminal bersenjata.

“Kalau untuk informasi disekap belum ada, hanya dilarang keluar daerah itu. Informasinya sementara kondisi masyarakat masih dalam kondisi cukup baik. Saat ini Tim Satgas Terpadu TNI-Polri masih melakukan upaya di lapangan,” tegasnya.

Pemerintah setempat sudah berusaha bernegosiasi dengan KKB tersebut, namun mereka menolak.

Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa TNI tidak akan tinggal diam atas aksi penyanderaan tersebut.

Kepada wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Panglima TNI menyebut pihaknya sampai saat ini masih melakukan pengintaian di lokasi penyanderaan, sembari berkordinasi dengan polisi.

"Kami akan melakukan tindakan, tapi prioritas utama adalah mengamankan masyarakatnya, dengan langkah-langkah yang soft (lunak) bersama kepolisian, apabila langkah soft tidak bisa, maka kami akan melakukan langkah selanjutnya," katanya.

(KONTRIBUTOR JAYAPURA, JHON ROY PURBA)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved