WOW! PSK Ini Sudah Tiduri 10 Ribu Lebih Pria. Ia Ungkap Fakta-Fakta Mengejutkan Soal Kliennya
Seorang wanita Australia yang telah 12 tahun bekerja di industri prostitusi membeberkan fakta mengejutkan.
Mirror Online juga melaporkan Montenegro bisa menghasilkan $ 2.000 (sekitar Rp 27juta) per malam dari para kliennya.
Tapi setelah 12 tahun di industri pelacuran dia mengatakan kebanyakan pria datang kepadanya bukan untuk merasakan seks yang dahsyat tapi karena mereka merasa terancam dalam hubungan mereka sendiri.
Banyak kliennya ingin "merasa menjadi pria sebenarnya lagi".
Montenegro senang bisa jauh dari industri itu, dan ia ingin mengajari para wanita untuk lebih mengerti pria dan melakukan yang terbaik untuk hubungannya.
Dia mengatakan bahwa pengalamannya jadi korban intimidasi di masa kecilnya dan perasaan rendah diri membuatnya terjun ke dalam kegelapan industri seks.
"Di sekolah saya diintimidasi karena saya sangat pemalu dan tertutup - saya adalah sasaran empuk," ujarnya.
"Tapi pada saat itu, yang ingin saya lakukan hanyalah menghasilkan banyak uang, jadi ditambah dengan harga diri saya yang rendah, hal itu membawa saya ke industri hiburan orang dewasa."
Selama 12 tahun dia bekerja di industri pelacuran dari penari erotis hingga menjadi pelacur, Gwyneth mengungkap ia telah tidur dengan 10.091 pria.
Gilanya, ia terus membuat catatan setiap pengalamannya.
"Saya mencatatnya, ini awalnya semacam lelucon, saya pikir saya bisa menuliskan pengalaman saya untuk membantuku sendiri mengatasi para klien," tuturnya.
Baca: Pekerjakan Remaja Jadi PSK, Pasutri Pengusaha Karaoke di Sintai Diciduk Poilisi
Dia mengaku sangat kecanduan kokain dan sampanye, namun ia tak mau kehidupan dan pengalamannya 12 tahun hilang begitu saja.
Kliennya sebagian besar adalah 'pengusaha kerah putih' dan sekitar 90 persen dari mereka telah menikah.
Gwyneth tidak merasa bersalah karena dia merasa 'mungkin telah menyelamatkan pernikahan mereka'.
"Sederhana saja - pria tidak berselingkuh jika mereka mendapatkan semua yang mereka inginkan dalam pernikahan.