BREAKINGNEWS. Komandan Perang Bosnia-Kroasia Tewas Setelah Tenggak Racun Saat Sidang

Setelah itu ia mengeluarkan botol kecil dari kantongnya dan langsung menenggaknya sambil berdiri. "Aku hanya minum racun," tambahnya.

Universal News and Sport
Slobodan Praljak meminum racun saat disidang di Mahkamah Internasional 

TRIBUNBATAM.id, DEN HAAG - Seorang komandan perang Bosnia-Kroasia membuat heboh di persidangan kejahatan perang di Mahkamah Internasional di Den Haag, Rabu (29/11/2017).

Pria bernama Slobodan Praljak (72) hadir di Den Haag untuk mengajukan banding atas hukuman pidana perang 20 tahun yang dijatuhkan kepadanya.

Di depan para hakim ia mengatakan, “Aku bukan penjahat perang”.

Setelah itu ia mengeluarkan botol kecil dari kantongnya dan langsung menenggaknya sambil berdiri.

"Aku hanya minum racun," tambahnya seperti dilansir Daily Mail, Rabu tengah malam WIB.

Praljak adalah satu dari enam politisi Kroasia yang dijatuhi hukuman penjara atas keterlibatan mereka dalam sebuah kampanye untuk mengusir orang-orang muslim Bosnia dari Kroasia pada periode 1990-1995 lalu.

Dua rekannya, Bruno Stojic dan Milivoj Petkovic, yang duduk di kedua sisi politisi Kroasia itu terlihat kaget melihat tindakan Praljak tersebut.

Namun, selama persidangan berlangsung, tidak ada yang menyangka jika Praljak serius sampai kondisinya terlihat mulai melemah menjelang sidang usai.

Pengacaranya itu kemudian berteriak “Klien saya telah meminum racun,” katanya sebelum hakim Carmel Agius menutup sidang.

Suasana dia pengadilan langsung kacau dan heboh.

Beberapa saat kemudian, awak ambulans tiba di tempat kejadian dan sebuah helikopter mulai melayang-layang di atas gedung pengadilan.

Beberapa petugas penyelamat darurat bergegas masuk ke gedung yang membawa peralatan di ransel, sementara pejabat pengadilan meminta agar tenang.

Seorang juru bicara pengadilan mengkonfirmasi bahwa Praljak meninggal dunia setelah meminum cairan tersebut.

Juru bicara pengadilan Nenad Golcevski mengatakan, “Satu dari enam terdakwa meninggal dunia hari ini di rumah sakit HMC di Den Haag' meskipun ada upaya untuk menyelamatkannya di rumah sakit,” katanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved