TAK INGIN TERGILAS Teknologi, Telepon Umum London yang Nyentrik Itu Kini Disulap Lebih Produktif
Menghadapi kepunahan akibat masifnya penggunaan telepon genggam, boks telepon umum berwarna merah khas Inggris kini mulai diselamatkan.
TRIBUNBATAM.ID, LONDON - Menghadapi kepunahan akibat masifnya penggunaan telepon genggam, boks telepon umum berwarna merah khas Inggris kini mulai diselamatkan.
Dilansir dari AFP, Jumat (15/12/2017), beberapa warga memanfaatkan boks itu dengan mengubahnya menjadi warung kelontong yang menawarkan berbagai produk makanan dan minuman.
"Wanginya enak," kata seorang pejalan kaki yang lewat ketika mencium harum wafel yang sedang dipanggang di warung boks telepon, di jantung kota London, Inggris.
Setiap hari, puluhan pekerja dari Bloomsbury Square membeli makan siangnya di warung boks telepon. Kemudian, mereka duduk di taman untuk menyantapnya.
Baca: Lagi, Intimidasi pada Taksi Online Batam, 2 Penumpang Langsung Ketakutan, Supirnya Nyaris Ditonjok
Baca: Soal Intimidasi Terhadap Diduga Taksi Online di Depan Mega Mall, Ini Kata Kapolsek Batam Kota
Terlihat, penjual menempatkan lemari pendingin kecil dan rak untuk meletakkan makanan, kudapan, dan minuman.
Masih ada ribuan boks telepon lainnya yang seakan mendapatkan kehidupan baru dengan perubahan fungsi.
Dulunya, boks-boks itu dibiarkan begitu saja. Beberapa dikotori dengan coretan, bahkan juga menjadi tempat pipis hewan peliharaan yang lewat.
Namun, boks warna merah kini bertransformasi menjadi perpustakaan, galeri seni, informasi kota, cafe, kedai topi, dan juga digunakan sebagai tempat stimulator detak jantung.
Baca: Dengan Motor Bebek, Zakaria dan Diana Latief Touring ke London Selama 150 Hari
Sejak jumlahnya meningkat menjadi 92.000 unit di seluruh Inggris pada 2002, penggunaan boks telepon makin menurun.
Saat ini, hanya ada 42.000 boks telepon yang tersisa, dengan 7.000 di antaranya merupakan boks telepon merah yang sangat disukai para turis.

Perusahaan telekomunikasi raksasa Inggris, BT, berencana untuk melenyapkan boks telepon umum sebanyak 20.000 unit hingga 2022.
Pihak manajemen mengklaim biaya pemeliharaan boks telepon mencapai 5 juta poundsterling atau Rp 91 miliar per tahun.
"Kami sedang mencari alternatif untuk telepon umum," kata direktur operasional telepon umum BT, Mark Johnson.
Sementara, secara keseluruhan hanya 33.000 panggilan telepon melalui boks telepon umum, di mana angka tersebut menurun 90 persen dalam 10 tahun.
Ratusan boks telepon di Inggris juga berubah menjadi mesin pengambilan uang tunai, dan disewa oleh perusahaan iklan untuk gerai WiFi.
Baca juga : Biaya Menjadi Warga Negara Inggris Membengkak hingga Rp 17,7 Juta.
Baca: Suka Galau dan Sering Uring Uringan? Solusinya, Kunjungilah Mobil Anti-Galau
Baca: ASYIK di Penyengat Sudah Ada Layanan SKCK Keliling, Bayarnya Cuma Rp 30 Ribu
BT juga sedang merencanakan penggantian fungsi boks telepon menjadi mesin pengisian kendaraan listrik.
Beberapa sudah boks yang mulai berubah fungsi, ternyata dibeli via penjual resmi dengan harga mulai dari 2.750 poundsterling atau Rp 50 juta, belum termasuk pajak.
Boks telepon merah merupakan benda yang paling populer di Inggris. Dirancang dengan atap bergelombang yang ditempel dengan gambar mahkota.
Arsiteknya adalah Giles Gilbert Scott sebagai peringatan pesta perak Raja George V pada 1935.(kompas.com/Veronika Yasinta)