Walau Voting PBB tak Untungkan Israel, Fakta di Balik Sidang Justru Bikin Netanyahu Puas
Netanyahu melihat tetap ada hal positif dari sesi pemungutan suara atas rancangan resolusi oleh Majelis Umum PBB tersebut.
TRIBUNBATAM.ID, YERUSALEM — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam pemungutan suara yang dilakukan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Kamis (21/12/2017) yang menolak keputusan pengakuan AS atas Yerusalem.
Namun, Netanyahu melihat tetap ada hal positif dari sesi pemungutan suara atas rancangan resolusi oleh Majelis Umum PBB tersebut.
Hal positif tersebut adalah berkaitan dengan jumlah negara yang memutuskan menolak resolusi tersebut.
"Israel benar-benar menolak resolusi PBB yang tidak masuk akal ini. Yerusalem adalah ibu kota kami sejak dulu dan akan selalu demikian," kata Netanyahu dalam video yang diunggah juru bicaranya.
Baca: 128 Negara di PBB Menolak Yerusalem Jadi Ibukota Israel tapi Sikap AS Ini Bikin Geleng-Geleng Kepala
Baca: Walau Donald Trump Mengancam, PBB Tetap Menentang Keputusan AS Soal Yerusalem
"Namun, saya tetap mengapresiasi kenyataan bahwa negara yang menolak berpartisipasi dalam panggung sandiwara yang tak jelas ini semakin bertambah," lanjutnya.
Dikutip dari AFP, dalam pemungutan suara yang dilakukan 193 negara anggota dalam Majelis Umum PBB, ada sembilan negara yang menentang rancangan resolusi terkait Yerusalem.

Grafis dailymail
Selain AS dan Israel, ada tujuh negara lain, yakni Guatemala, Honduras, Togo, Mikronesia, Nauru, Palau, dan Kepulauan Marshall, yang memilih menolak rancangan resolusi.
Selain itu, 35 negara, di antaranya Argentina, Australia, Kanada, Kroasia, Ceko, Hongaria, Latvia, Meksiko, Filipina, Rumania, dan Rwanda, memutuskan abstain.
Fakta ini dilihat sebagai hal yang positif oleh Netanyahu.
Pada kesempatan itu, Netanyahu juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada AS, terutama Presiden Trump dan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley, yang terus mendukung Israel.(kompas.com/Agni Vidya Perdana)
