'Tes Keperawanan Membuat Hidup Saya Berantakan'
"Hidup saya berantakan. Dulu, hidup saya nyaman, namun sekarang semuanya berubah," ungkap Neda usai tes keperawanan.
Keperawanan merupakan simbol kejujuran.
Mereka yang terlibat dalam seks di luar nikah menghadapi ancaman penjara dipermalukan di depan umum atau menjadi korban dari yang disebut pembunuhan bermartabat atau pembunuhan agar keluarga tak malu.
Menanggung Malu
Perempuan diharapkan menjaga keperawanan sampai menikah. Foto : GETTY IMAGES via BBC Indonesia
Setelah menjalani tes keperawanan, Neda sering menyindiri dan tak masuk sekolah.
"Saya adalah murid yang baik, dan dulu saya punya hubungan baik dengan guru-guru. Namun setelah tes perawanan, semua guru saya ikut menghakimi saya. Bahkan semua sahabat baik menjaga jarak. Saya merasa semua orang membenci saya."
"Semua berubah sekarang. Saya merasa jauh dari semua teman."
Ia masih merasa bersalah dan mengatakan keluarganya menyalahkan dia karena membuat malu nama keluarga.
"Ibu saya mengatakan karena yang saya lakukan, mereka harus berhadapan dengan pengadilan dan pihak berwajib. Keluarga saya menanggung malu... dan itu karena saya."
"Uji keperawanan ini menghancurkan hidup perempuan. Tak ada dampaknya kepada pria, namun menghancurkan masa depan seorang perempuan."
Tetapi Neda teguh tidak ingin larut dalam pengalamannya.
"Saya akan berupaya melawannya. Saya akan melanjutkan nyanyi di teater dan mencoba meraih masa depan yang lebih baik untuk saya... namun saya tak yakin masa depan seperti apa," tambahnya. (BBC Indonesia)