Gaya Rambut dan Warna Jas Kim Jong-Un yang Baru Bikin Geger Dunia. Apa yang Terjadi Padanya?

Gaya tak biasa ditunjukkan pemimpin Korea Utara saat memberikan pidato tahun baru 2018 ini.

kolase
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dengan penampilan baru (kiri) dan penampilan lama (kanan). 

TRIBUNBATAM.ID- Gaya tak biasa ditunjukkan pemimpin Korea Utara saat memberikan pidato tahun baru 2018 ini.

Menanggalkan setelan jas berwarna gelap yang menjadi ciri khasnya, penampilan terbaru Kim Jong Un ini diprediksi untuk menunjukkan citra yang lebih lembut dan santai.

Terkait penampilan dan penawaran baru penguasa Korea Utara ini, memang mengejutkan terlebih terkait gaya diplomasi dengan Korea Selatan.

Dengan menggunakan setelan jas berwana abu-abu terang, lengkap dengan kacamata bingkai hitam model sisik penyu dan tatanan rambut klimisnya, Kim Jong Un memberikan pidato dengan lancar.

Isi pidatonya tentang kemungkinan Korea Utara mengirim delegasi untuk mengikuti Olimpiade Musim Dingin yang akan datang di Korea Selatan.

Dengan gaya barunya tersebut, sejumlah analisis pun diutarakan, di antaranya:

1. Tanda suka cita dan perdamaian

Analisis dari Korea Institute for National Unification mengatakan bahwa rakyat Korea Utara sangat bersuka cita dengan citra yang digambarkan oleh pemimpinnya saat pidato tahun baru ini.

Korea Institute juga berpendapat bahwa perubahan pakaian Kim Jong Un yang selalu berwarna gelap dengan gaya Maois menjadi setelan jas bergaya barat dengan tone abu-abu yang lembut sepertinya bertujuan untuk mendukung perdamaian.

Perihal perdamaian dengan Korea Selatan tersebut juga ditekankan oleh Kim Jong Un dalam pidatonya.

2. Cerminkan pikiran santai

Ini menambahkan bahwa gaya Kim "mencerminkan pikiran yang santai" yang mungkin dihasilkan dari pengumuman sebelumnya bahwa Korea Utara telah mencapai ambisi nuklirnya.

Setelah setahun didominasi oleh pidato yang berapi-api dan meningkatnya ketegangan mengenai program senjata nuklir Pyongyang.

Kim menyatakan pada pidato tahun barunya bahwa negaranya adalah "kekuatan nuklir yang mencintai damai dan bertanggung jawab" dan menyerukan untuk menurunkan ketegangan militer serta memperbaiki hubungan dengan Korea Selatan.

Kim juga mengatakan bahwa dia terbuka untuk berdialog dengan Seoul.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved