KESEL 'Dinyinyiri' Warganet di Medsos? Terapkan Dua Cara Ini agar Level Anda Lebih Tinggi Darinya
Sering kesulitan menjawab 'nyinyiran' atau komentar orang lain baik secara langsung maupun via media sosial?
TRIBUNBATAM.ID- Sering kesulitan menjawab 'nyinyiran' atau komentar orang lain baik secara langsung maupun via media sosial?
Sekarang cobalah menggunakan jawaban-jawaban ini untuk mengalahkan lawan bicara saat Anda.
Pernahkah Anda bertemu atau bahkan bekerja dengan seseorang yang selalu gelisah, terlalu berlebihan atau penakut?
Sehingga mereka sering sekali mengeluarkan komentar-komentar negatif, sindiran, pernyataan tidak penting, atau malah menyinggung perasaan Anda?
Komentar menyindir seperti, "Wow, pintar sekali kamu," atau "Ya lumayan, tapi masih banyak yang lebih bagus lah", yang disampaikan dengan nada tidak enak, bisa membuat Anda bingung karena tidak bisa membalasnya.
Kadang, Anda berpikir untuk membalasnya dengan 'kejam', tetapi ketika Anda dapat kesempatan untuk itu, misalnya beberapa hari kemudian, Anda sudah terlambat.
Waktu adalah segalanya dalam berbalas komentar atau sindiran. Jadi, jawaban Anda selain harus cerdas dan tajam, juga harus disampaikan sesegera mungkin.
Baca: VIRAL Fenomena Pemutihan Mr P. Inilah Kalangan Peminat Utamanya dan Harga Jasanya
Kunci untuk balasan tepat adalah dengan mempertajam kemampuan mendengar Anda, sehingga Anda bisa bereaksi secepat kilat.
1. Kontrol Keadaan
Tapi tentu, balasan yang bagus tidak bisa direncanakan, karena dibuat berdasarkan materi yang tak terduga yang disampaikan lawan bicara.
Direktur artistik di Studio Bahasa Teater (SBT), Abigail Paul di Frankfurt, mengungkapkan kemampuan berpikir seseorang lebih cepat dibandingkan kemampuan bicaranya.
Ini membuat orang-orang yang 'diserang' sebenarnya punya waktu berlebih untuk menyiapkan jawaban.
Misalnya saja, ketika Anda dalam sebuah konferensi lewat sambungan telpon, Anda kerap sudah memiliki jawaban atau pertanyaan, sebelum orang di ujung sambungan telepon menyelesaikan pernyataannya.
Proses mendengar dan berpikir yang sama bisa kita terapkan saat pembicaraan kita dengan rekan kerja memanas, sehingga kita perlu 'mempertahankan diri'.