11 Fakta Penemuan Bayi dalam Koper di Batuaji. Orangtua Bayi Tak Mau Anaknya Diadopsi
Penemuan bayi dalam koper dekat pintu masuk perumahan Villa Paradise, Selasa (9/1/2018) lalu menghebohkan warga Batam
IS takut, kondisi dirinya itu diketahui teman kos yang lain.
IS terpaksa menahan diri dan tidak bisa berteriak minta tolong.
Ketakutan malam itu mengalahkan rasa nyeri melahirkan seorang anak.
Hanya dalam hitungan menit, sekitar pukul 03.00 WIB, jabang bayi berjenis kelamin perempuan itu lahir.
Rasa lelah belum usai. Ia kembali panik saat tali pusar bayi masih menyambung ke dirinya.
"Karena tidak tahu caranya, saya hanya tarik dengan tangan saja, kemudian putus," katanya.
8. Hubungi kekasih usai melahirkan
Usai melahirkan bayi malang itu, IS kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi DD dan memberitahukan kalau buah cinta mereka sudah lahir.
DD diminta datang segera ke kosan untuk menemuinya.
Malam itu, menggunakan sepeda motornya, DD langsung ke tempat kos IS.
Baca: Pria Ini Nekat Nyamar Jadi Pria Hidung Belang, Saat Bebaskan Adik Perempuannya dari Lokalisasi
Baca: KEREN, Fitur Terbaru Aplikasi BBM Bakal Bisa Ganti PIN Sesuka Hati hingga Foto Resolusi Tertinggi
Dia diam-diam menyelinap masuk ke kosan tanpa satu orang pun yang tahu.
"Tidak berapa lama dia datang dan masuk ke kamar kos," kata IS.
Saat DD datang, darah pascamelahirkan terlihat berserakan di kamar kos IS.
Di sisi lain, ia juga melihat pacarnya terbaring lemah tidak berdaya sambil menyusui putri cantik mereka.
9. Muncul Niat antar ke Panti Asuhan
Saat DD datang, darah pascamelahirkan terlihat berserakan di kamar kos IS. Tanpa pikir panjang, DD mengambil air dan membersihkan bercak darah yang ada di dalam kamar.
"DD yang bersihkan darah. Saya coba menyusui anak saya. Tetapi airnya (ASI) nggak banyak keluar," sebutnya.
Kendati sudah melahirkan putri mungil yang cantik dan membersihkan semua darah tersebut, keduanya merasa semua masalah ini belum selesai.
Baca: KEREN, Fitur Terbaru Aplikasi BBM Bakal Bisa Ganti PIN Sesuka Hati hingga Foto Resolusi Tertinggi
Baca: Egy Maulana Vikri Segera Main di Eropa. Indra Sjafri: Dia Istimewa, Tapi Jangan Berhenti Belajar
Keduanya sepakat mengantarkan sang bayi ke panti asuhan.
Bayi yang masih merah dan diberi nama Putri Paradisa oleh warga ini kemudian dimasukkan ke dalam koper.
Agar tidak terluka terkena benda yang lain, sebelum memasukan bayi, terlebih dahulu koper itu dialas dengan potongan karton.
"Sekitar pukul 05.00 WIB kami keluar rumah. Rencananya akan membawa ke panti asuhan. Karena kami tidak berani, kemudian kami letakkan saja anak itu di bawah plang panti tersebut," lanjutnya.
DD mengaku ide mengantar anak iti ke panti asuhan muncul dari mereka berdua.
10. Sengaja tinggalkan foto berdua
Foto yang ditemukan di dalam koper ternyata disengaja.
Mereka berharap, jika nanti anak itu sudah besar, mereka tahu siapa orangtuanya.
"Kami tidak berani pulang kampung kalau punya anak. Apalagi kami belum menikah. Itu alasan kami membawa anak itu ke panti asuhan," kata DD.
Baca: Numpang Hidup di Rumah Pacar, Pria Ini Tega Bunuh Putri Kekasihnya. Ditangkap Saat Buang Mayat
Baca: Bocah Ini Viral dengan Rambut Putih dan Wajah Seperti Boneka. Namun Ada Cerita Getir di Baliknya
Setelah berita ini menjadi viral, mereka malah merasa menyesal sudah membuang bayi tersebut.
11. Ada keinginan menyerahkan diri
Malam itu DD dan IS sebenarnya punya rencana ke Polsek Batuaji untuk mengakui kesalahan.
Namun lagi-lagi masih ketakutan akan semua omongan orang.
Akhirnya, DD menceritakan hal itu kepada seorang saudaranya yang tinggal di Batam.
Keluarga DD itu kemudian memberitahu ke Polsek Batuaji kalau pelakunya tinggal di Kawasan Marina.
"Barulah saya dijemput oleh kepolisian," sebutnya lagi.
12. Tak Mau Anak Diadopsi Orang Lain
DD dan IS mengaku menyesal membuang bayinya apalagi setelah melihat kondisi anak mereka yang cantik.
DD dan IS berencana akan menikah dan mereka tidak ingin anak mereka diadopsi orang lain.
"Kami akan besarkan anak itu berdua. Kami menyesal telah menelantarkannya," kata DD sambil berharap mereka diberi kesempatan untuk membangun keluarga bersama sang bayi.(koe/ian)