Dramatis! Pengepungan Hotel yang Dikuasai Kelompok Bersenjata Selama 17 Jam Berakhir. 18 Tewas

Kelompok pria bersenjata menyerang Hotel Intercontinental di Kabul, Afganistan, dan menewaskan 18 orang selama 17 jam pengepungan

Editor: Mairi Nandarson
AFP/Wakil Kohsar
Petugas keamanan Afghanistan berada di atap Hotel Intercontinental saat melawan kelompok pria bersenjata di Kabul, Minggu (21/1/2018). 

Pengepungan 17 jam

Pengepungan terjadi sekitar pukul 21.00, Sabtu (20/1/2018) waktu setempat.

Tolo News melaporkan, tamu hotel yang ketakutan mencoba membebaskan diri dari api dengan cara mengayunkan diri menggunakan selimut dari balkon.

Terlihat juga seorang pria yang jatuh ke tanah. Momen tersebut terjadi setelah pengepungan berlangsung delapan jam. Namun, belum ada rincian yang dirilis terkait kondisi pria itu.

Warga sipil yang berada di dalam hotel berupaya mengubungi rekan dan keluarganya untuk meminta bantuan ketika sekelompok pria bersenjata melewati dapur dan masuk ke hotel.

Beberapa saksi mata menyebutkan, orang-orang yang membawa senjata api itu mencari tamu hotel.

Sepanjang malam, satu per satu staf dan tamu hotel melarikan diri. Sementara pasukan keamanan berhasil menyelamatkan sekitar 126 orang hingga pukul 09.30, Minggu (21/1/2018).

Puluhan orang yang rekan dan anggota keluarganya terjebak di dalam hotel berkumpul sepanjang malam yang dingin menantikan kabar dari orang yang mereka cintai.

Banyak dari mereka yang berhasil menghubungi rekan dan keluarganya di hotel, kemudian telepon tidak dijawab atau dimatikan.

Sekitar pukul 04.00 dini hari, pasukan keamanan khusus tambahan dikirim. Mereka menggelar operasi dengan penembakan.

Penembakan terus berlangsung selama beberapa jam. Pada pukul 07.00, pasukan khusus dan asing bergerak lagi.

Hingga pukul 08.00, lima dari enam lantai hotel telah diamankan. Menjelang pukul 10.00, pasukan khusus mengamankan bagian atap hotel, sementara petugas pemadam kebakaran berupaya mematikan api.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, dalam sebuah pernyataan, mengecam serangan tersebut serta meminta konsensus regional dan internasional terhadap negara-negara yang mensponsori teroris.

Presiden juga menugaskan tim untuk menyelidiki insiden itu.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved