SELAIN akan 'Rebut' Separuh Tenaga Kerja di Jepang, Robot Kini Menghadapi Masalah Jenis Kelamin
Saking banyaknya robot yang diproduksi, 10-20 tahun mendatang, separuh dari populasi pekerja di Jepang akan kehilangan pekerjaan.
"(Tapi) jika robot ini memiliki penampilan mirip manusia, Anda akan (mengharapkan) bahwa robot itu berperilaku seperti manusia, misalnya, untuk berbicara dengan sangat cerdik dan (berfungsi) dengan sangat baik,"ujarnya lagi.
Atas isu tersebut, kini sedang ada program Why It Matters yang membedah bagaimana sebaiknya penampilan sebuah robot. Apakah sebaiknya seperti manusia, laki-laki atau perempuan, atau seperti hewan?
Beberapa robotawan menganggap robot tidak perlu terlihat seperti manusia untuk menjembatani kesenjangan antara manusia dan mesin.
Dia menganggap bahwa sebagai robot yang hampir menyerupai manusia sepenuhnya, akan membuat rasa tidak nyaman bagi manusia itu sendiri.
Baca: Lagi Ngetren! Robot Canggih pun Ikut-ikuan Bunuh Diri, Ini Pemicu Utamanya!
Robot untuk Hotel
Robot kini sudah banyak dipekerjakan di hotel di Jepang. Adalah Hotel Henn-na Tokyo, yang menjadi hotel paling banyak mempekerjakan robot di dunia .
Bahkan, robot-robot melayani tamu di meja resepsions.
Manajer sumber daya resepsionis dan robot, Saki Kato, yang menjadi segelintir manusia di hotel tersebut mengatakan dirinya terpaksa berbicara seperlunya dengan robot yang bekerja di sana dan hanya sebagai rekan kerja.
Keberadaan robot itu tentu saja telah menurunkan jumlah pekerja manusia di Jepang.
Walau hotel itu dipenuhi robot, tapi para tamu sangat senang terutama dengan robot dinosaurus.
"Raptor lebih populer daripada manusia," katanya.
"Kita manusia, dan kita melihat manusia setiap hari. Kita belum pernah melihat dinosaurus yang sesungguhnya ... Semua orang menyukai dinosaurus,"tambahnya.
Namun, robot dinosaurus juga menjadi kendala karena banyak anak-anak yang takut dengannya.