Tak Hanya Gerhana Bulan, Fenomena Langka Lain Juga Terjadi pada 31 Januari Itu. Ini Penjelasannya

"Kejadian ini sangat langka. Fenomena ini hanya terulang lebih dari 100 tahun lagi," kata Dwikorita di kompleks gedung BMKG

Editor: Mairi Nandarson
NASA/BMKG
Fenomena Blood Moon 

Mereka adalah Observatorium Bosscha, Planetarium Jakarta, Taman Mini Indonesia Indah, Museum Fatahillah, Setu Babakan Kampung Betawi, serta Bukit Tinggi.

"Selain itu (super blue blood moon) juga akan diamati di 21 titik pengamatan hilal yang biasa kami lakukan pengamatan di sana. Bahkan, di Makassar juga akan ada nonton bersama fenomena super blue blood moon," sambung Dwikorita.

Namun, jangan sedih jika Anda terlalu sibuk dan tak bisa mengamati fenomena tersebut secara langsung.

Cukup siapkan kuota internet untuk melihat tiga fenomena alam itu di situs BMKG atau di akun Youtube BMKG.

Sementara itu, Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Jaya Murjaya, berkata bahwa fenomena langka ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi.

Dengan begitu, mitos yang berkembang seputar gerhana dapat tergantikan dengan penjelasan ilmiah.

"Ini fenomena alam yang secara alamiah sudah bisa diprediksi. Jangan dikaitkan dengan mitos-mitos, seperti ibu hamil harus masuk ke kolong tempat tidur. Ini adalah pendidikan ilmiah yang bisa diedukasi ke masyarakat," tegas Jaya.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved