Motion

Ngobrol dengan Dialek 'E', Anggota Komunitas Ini Serasa Tinggal di Kampung Halaman

Tujuan komunitas ini untuk menjalin tali silaturahmi dan menyatukan persaudaraan pemuda-pemudi dari Sumatera Selatan.

ISTIMEWA

Candra mengatakan, kegiatan olahraga yang aktif saat ini adalah bola voli dan futsal. Saat pengurus IKPLM sedang merilis film pendek dengan judul Mimpi Anak Rantau di tanah Melayu. Hal ini merupakan bagian dari program kerja divisi kesenian.

"Kadang kita dapat kabar temen kecelakaan, jadi malam-malam lagi istirahat kita datang dan saling membantu. Nah bagi temen-temen yang pengen join menjadi bagian dari IKPLM Batam silahkan daftarkan diri ke basecamp kita di Tembesi Poin Blok D No II Batu aji. Atau bisa menghubungi bagian Humas Efta Candra Wa : 0878 9424 1325," ujarnya. (*)

Ingin Jalankan Semboyan Nenek Moyang

AWALNYA anggota komunitas ini hanya beberapa orang saja. Namun kini, anggotanya sudah mencapai ratusan. Dalam waktu singkat, mereka mampu mengumpulkan anggota sebanyak ratusan orang.

"Dulu pas masih baru, mau ngumpulin temen-temen agak susah, tapi kita kasih suport dan semangat, mengajak dan merangkul pelan-pelan," kata Candra.

Hingga akhirnya para anggota bisa aktif dalam kegiatan-kegiatan di IKPLM. Saat ini anggota yang sudah mendaftar sebanyak 217 orang. Karena mayoritas mereka adalah pekerja, jadi tidak seluruhnya bisa aktif dalam melangsungkan kegiatan.

"Itupun orangnya terkadang ganti-ganti yang datang karena moyaritas pekerja," ujarnya.

Humas IKPLM Candra mengutarakan, komunitas ini menjalankan semboyan nenek moyang daerahnya. Ia akan menceritakan mengenai bahasa-bahasa yang berdialog E. "Dek tau ngiluk i jangan merusak jadi lah"

Makne dari kata-kata. Artinya kalau kita tidak bisa memperbaiki sesuatu, setidaknya kita jangan merusak jadi harus bisa menjaga," kata Candra.

Ada juga semboyan lainnya, "Sandi kamu ke kamu tulah". Maksud dari pepatah tersebut ada yang dari kamu maka akan kembali ke kamu lagi. Atau apa yang kamu perbuat maka itulah yang kamu dapatkan.

Ia menambahkan jika kita melakukan kebaikan maka kita juga akan mendapatkan kebaikan begitu juga sebaliknya.

Candra mengatakan sebenarnya di daerah mereka memiliki banyak dialeg yang berbeda-beda. Ada bahasa besemah (pasemah), ada bahasa Enim, ada bahasa Semende, ada bahasa lintang, ada bahasa Pendopo.

Dari berbagai bahasa tersebut ada yang menggunakan dialeg O seperti kota palembang. Tetapi mayoritas menggunakan dialeg E, dan juga saling mengerti bahasa nya.

"Itulah jenis-jenis dialeg bahasa yang berasal dari daerah kami," ujarnya mengakhiri. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved