Anak Gizi Buruk di Karimun Alami Kelumpuhan Otak! Begini Reaksi Dinas Kesehatan!
Seperti yang dialami anak penderita gizi buruk anak asal Moro. Anak tersebut diketahui mengalami kelumpuhan pada otaknya
TRIBUNBATAM.ID, KARIMUN-Beberapa kasus anak penderita gizi buruk ditemukan di Karimun. Di antaranya adalah dari Kecamatan Moro, Kecamatan Kundur dan Kecamatan Karimun.
Untuk mencegah dan mengetahui penderita gizi buruk, Pemkab Karimun melalui jajaran Dinas Kesehatan akan melakukan kunjungan dari rumah ke rumah. Ditargetkan sepanjang tahun 2018 ini sebanyak 80 persen dari seluruh rumah di Kabupaten Karimun telah dikunjungi.
Baca: Karimun Heboh! WN Malaysia Ditemukan Tewas Tanpa Busana Dikerubuti Lalat!
Baca: Kasus Polisi Narkoba Polres Bintan! Hakim Tunda Sidang Tuntutan Kelima Kalinya! Ini Dalih Jaksa!
Baca: Di Tengah Hujan Deras, Edi Membujuk Ida Berhubungan Intim! Terjadi Tapi Kisahnya Berakhir Tragis!
Baca: Terungkap! Siapa Lebih Kaya, Julianto Tio atau Ahok? Bandingkan Foto-foto Penampakan Rumah Mereka!
Baca: PSI Lolos Pemilu! Inilah 6 Fakta Mengejutkan Grace Natalie Ketua Umum PSI
"Kenapa agak lebih banyak ditemukan gizi buruk karena kita melakukan kunjungan rumah. Tahun 2018 ini 80 persen sudah harus kita kunjungi untuk mengetahui data penyakit di masyarakat termasuk gizi buruk. Karena semakin cepat tertolong maka akan semakin baik," kata kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi, Selasa (20/2/2018).
Rachmadi mengatakan selama ini masyarakat menganggap remeh gizi buruk dan menilai sebagai hal yang biasa. Namun setelah adanya kasus puluhan anak Suku Asmat di Papua meninggal akibat gizi buruk, mata masyarakat menjadi terbuka.
"Bapak Bupati juga telah memberikan surat imbauan ke Camat, Lurah, Posyandu dan Puskesmas untuk sama-sama memantau gizi buruk ini," ujar Rachmadi.
Mengenai penyebab anak mengalami gizi buruk diantaranya adalah kemiskinan, penyakit lain yang diderita oleh si anak sehingga mengganggu asupan makanannya serta salahnya pola asuh orangtua tentang pemberian ASI eksklusif selama enam bulan dan dilanjutkan hingga dua tahun kepada anak.
Seperti yang dialami anak penderita gizi buruk anak asal Moro. Anak tersebut diketahui mengalami kelumpuhan pada otaknya, sehingga membuat kurang asupan makanan yang menjadikannya rentan terhadap gizi buruk.
"Yang dari Moro agak berat karena adanya kelumpuhan di otak. Memang sudah beberapa kali juga dirawat. Yang di Tanjungbatu dan Kolong juga masih dirawat. Untuk di Karimun rata-rata sudaj ditangani medis," jelas Rachmadi.
Selain dengan pihaknya melakukan pemantauan dengan program kunjungan rumah, Rachmadi juga mengimbau seluruh masyarakat Karimun untuk dapat berpartisipasi dalam penanganan kasus gizi buruk.
"Jika ditemukan maka bisa dilaporkan kepada kami," ujarnya.(*)