12 Fakta Tentang Gdańsk, Kota Bersejarah Markas Egy Maulana Vikri. Ada Nuansa Belawan
Dengan usia yang masih 17 tahun dan baru 8 Juli nanti genap 18 tahun, bintang muda tersebut tentu lebih memerlukan menit bermain dibanding klub.
TRIBUNBATAM.ID, WARSAWA - Egy Maulana Vikri memilih Lechia Gdansk sebagai tim pertamanya sebagai pemain sepak bola profesional.
Kendati banyak pertanyaan, kenapa Egy Maulana justru memilih klub yang asing di telinga Indonesia dan jauh dari klub-klub besar Eropa, tentu saja pilihan tim manajemen Egy Maulana punya alasan.
Sebab, dengan usia yang masih 17 tahun dan baru 8 Juli nanti genap 18 tahun, bintang muda tersebut tentu lebih memerlukan menit bermain dibanding klub.
Kabarnya, Egy Maulana akan menjadi pemain utama di klub yang saat ini bermain di liga utama Polandia, meskipun posisinya kini terancam degradasi.
Sebab,, Lechia berada di posisi 12 dari 16 klub dan hanya terpaut 2 poin dari klub paling bawah.
Hal yang penting lagi diketahui, lechia Gdansk adalah klub besar di Polandia, memiliki stadion mentereng standar dunia, yakni PGE Gdansk berkapasitas 43 ribu lebih penonton.
Lalu, seperti apa kota yang menjadi tempat tinggal Egy Maulana Vikri?
1. Suasana Belawan
Seperti diketahui, Egy Maulana Vikri berasal dari Belawan, medan,m Sumatera Utara, yang terkenal sebagai kota pelabuhan.
Pelabuhan Belawan adalah yang terbesar di Sumatera.
Nah, Gdańsk juga kota pelabuhan terbesar di Polandia dan merupakan ibukota provinsi Pomorskie.
Terletak di utara Polandia, menghadap ke Laut Baltik dan bagian timurnya berbatasan dengan Rusia.
2. Kota bersejarah

Gdansk adalah kota penting dalam sejarah Eropa karena menjadi salah satu lokasi strategis yang ditaklukkan oleh pasukan Sekutu saat menaklukkan Jerman pada Perang Dunia II, tahun 1945.
Awalnya, kota pelabuhan ini dikuasai dan menjadi basis militer terkuat Jerman dan sebagian dari penduduknya adalah penduduk Jerman.
Setelah pasukan Sekutu berhasil merangsek masuk lewat pantai Normandia, barulah Sekutu berhasil menaklukkan Gdansk.
Kota ini diserahkan kepada Polandia setelah habisnya Perang Dunia II pada tahun 1945.
Penduduk Jerman di Gdansk, sebelum Perang Dunia II adalah mayoritas, tetapi mereka kemudian terpaksa meninggalkan kota ini dan pindah ke Jerman Barat.
3. Terkenal sejak abad ke-7

Jauh sebelum Perang Dunia, Gdansk adalah kota yang makmur sejak abad ketujuh.
Di abad ke-10 hingga abad ke-20, berbagai pertempuran penting memperebutkan kota ini terjadi karena letaknya yang strategis.
Tahun 997 dinyatakan sebagai tahun kelahiran Gdańsk. Pada saat itu, misi Katolik pertama dibawa oleh Uskup Praha, Adalbert, ke desa nelayan kecil di Gdańsk.
Abad ke-13, Ksatria Teuton yang memimpin ordo Katolik Jerman membuat serangan besar ke Gdańsk tahun 1308. Kerajaan Polandia kemudian berusaha merebutnya kembali.
Perang Polandia-Lithuania paling besar tahun 1409 dan 1411 M yang dikenal dengan pertempuran Grundwald. Kerajaan Polandia bergabung Kadipaten Agung Lithuania melawan Ksatria Teuton.
Sejak itu, Gdansk menjadi kota pelabuhan yang makmur di Laut Baltik.
4. Suhu ekstrim
Salah satu tantangan berat bagi Egy Maulana Vikri adalah suhu yang cukup ekstrim, apalagi dibanding Asia..
Gdańsk memiliki iklim dengan pengaruh laut dan benua yang disebut zona iklim kontinental.
Dilansir dari Wikipedia, musim dingin di Polandia normalnya berkisar di minus -3 derajat Celcius, terutama bulan Januari dan Februari.
Wilayah ini bersalju pada periode Desember-Februari dan Maret ini, mulai memasuki musim semi.
Tetapi, karena berada pada zona laut utara, suhu terekstrim bisa mencapai -15 derajat Celcius.
Sedangkan musim panas hanya berkisar pada 15 derajat Celcius atau jauh di bawah Indonesia yang 29 derajat.
Tapi, musim panas yang dimulai pada bulan Juni, kadang-kadang bisa ekstrim hingga 30-35C.
5. Separuh Kota Batam
Kendati demikian, Kota Gdansk tidaklah luas, bahkan jika dibandingkan Kota Batam, hanya separuhnya, yakni 262 km2. Sedangkan luas Kota Batam keseluruhan 415 km2.
Jumlah penduduknya pun hanya sekitar 600 ribu jiwa, juga tak sampai separuh dari Kota Batam.
6. Militansi Lech Walesa

Kota pelabuhan ini juga terkenal militan di Polandia. Pada tahun 1980, di kota ini muncul gerakan solidaritas terhadap pimpinan Lech Walesa pada tahun 1980 yang akhirnya menumbangkan rezim komunis pada tahun 1989.
Lech Walesa adalah Presiden Polandia yang terkenal, memimpin Polandia tahun 1990-1995 dan meraih Nobel Perdamaian tahun 1983.
7. Pusat Ekonomi Polandia
Gdansk adalah kota metropolis keempat terbesar di Polandia. Kendati demikian, ini adalah kota modern dengan fasilitas kota paling baik.
Sebagai kota pelabuhan penting di Laut Baltik, Gdansk adalah urat nadi perekonomian Polandia karena berbagai industri manufaktur dan kimia tumbuh di kota ini.
Penduduk Gdans juga makmur karena pendapatan perkapitanya 30 ribu dolar AS per tahun. Itu artinya, pendapatan rata-rata warga Gdansk Rp 32,5 juta per bulan.
9. Sama-sama merah dan putih
Jika Anda ke Polandia untuk menyaksikan Egy Maulana Vikri bertanding, tak perlu susah-susah bawa bendera Merah Putih, karena bendera Polandia mirip dengan Indonesia.
Bedanya, bendera Polandia putih-merah atau kebalikan dengan Indonesia.
10. Punya Stadion Mentereng

Lechia Gdans adalah klub mewah di Polandia. Mereka punya stadion megah standar internasional, PGE Arena. Stadion ini dibangun menjelang Piala Euro 2012, saat Polandia dan Ukraina menjadi tuan rumah.
Menurut Husein Sanusi, wartawan senior Tribunnews yang meliput Euro 2012, PGE Arena ketika itu jadi venue pertandingan penyisihan Grup C yang mempertemukan Tim Nasional Spanyol, Italia, Kroasia dan Republik Irlandia.
Bentuk luar stadion yang bulat hampir menyerupai Allianz Arena markas Bayer Muenchen, bedanya hanyalah warna. Allianz berwarna merah, sementara PGE berwarna keemasan.
Stadion ini berkapasitas 43.615 penonton
11. Penonton fanatik
Polandia terkenal sebagai salah satu kompetisi paling ketat di Benua Biru. Liga utama mereka, Ekstraklasa terkenal sangat keras.
Pendukung fanatik klub-klub di Polandia bahkan tidak begitu disukai oleh klub lain Eropa karena sangat keras dan sering terlibat bentrok, termasuk dengan aparat keamanan.
Begitu juga dengan Gdansk, terkenal dengan pendukung fanatiknya, Ultras.
Karena itu, sangat penting bagi Egy Maulana untuk bisa mengasah mental di bawah tekanan yang tinggi.
12. Destinasi wisata menarik
Untuk yang suka traveling, Kota Gdansk juga destinasi wisata menarik di Eropa. Kota ini perpaduan kota kuno dengan modern serta indah dan rapi.
Di kota ini terdapat museum, gedung-gedung kuno bernuansa katolik Roma, Jerman, Lithuania dan Polandia sendiri, karena kota ini pernah menjadi ibukota Kerajaan Polandia sebelum abad 18.
Kota ini berada di teluk dan muara Sungai Motława dan Leniwka.