Keliling Pulau di Anambas, Gubernur Mendadak Ingin Anambas Jadi Lumbung Padi. Ini Janjinya!
Gubernur H Nurdin Basirun ingin mendorong Kabupaten Kepulauan Anambas bisa menjadi salah satu lumbung padi di Kepri
Penulis: Thom Limahekin |
rombongan Gubernur langsung ke Palmatak. Namun, sebelum ke Palmatak, karena dirinya mengemudikan speed boad Pemkab Anambas, Nurdin langsung mengarahkan perjalanan ke Tarempa.
Sebelum ke toko-toko di Tarempa, Nurdin sempat memborong ikan untuk dibagikan ke masyarakat. Setelah itu baru Nurdin ke toko-toko dan bertanya ketersediaan sembako dan harga jual di masyarakat. “Jangan tinggi-tinggi. Biar masyarakat bisa belanja banyak,” kata Nurdin.
Para pemilik toko rata-rata menjawab bahwa harga jual mereka tergantung pasokan. Jika pasokan lancar biasanya harga cenderung stabil bahkan kadang turun.
“Telor sekarang harganya mulai turun,” kata seorang pedagang. Mereka berharap, pasokan sembako dan kebutuhan lainnya saat Ramadhan dan Idul Fitri nanti tidak mengalami kekurangan.
Nurdin kembali menegaskan agar OPD terkait di Pemprov Kepri untuk bisa mengantisipasi lebih awal ketersediaan sembako di seluruh wilayah Kepri pada Ramadhan dan Hari Raya yang jatuh pada bulan Mei dan Juni tahun ini.
Nurdin juga melihat kondisi pelabuhan di Pulau Jemaja. Karena arus orang dan barang melalui pelabuhan tersebut. Di kawasan pelabuhan juga Nurdin bertemu dengan nelayan yang sedang memuat es batu ke kapal.
Tampak nelayan mengangkut es dengan jarak yang begitu jauh. Nurdin langsung menyarankan agar dibuatkan semacam papan seluncur dan diberi bibir di pinggirnya untuk mengalirkan es dari ujung pelabuhan ke kapal nelayan.
“Nangkap di mana?” tanya Nurdin pada nelayan. Juli dan Martius, dua nelayan yang sedang mempersiapkan keberangkatan melaut, mengatakan mereka melakukan tujuh jam pelayaran dari titik awal di pelabuhan. Setelah itu selama lima hari melakukan penangkapan ikan.
“Berapa banyak dibawa pulang? Ikan apa saja?” tanya Nurdin. “Sekitar 400 kilogram, Pak. Berbagai macam ikan,” jawab Juli. “Sering jumpa nelayan asing?” tanya Nurdin. “Sekarang sudah jarang Pak,” kata Mereka.
Nurdin tampak memperhatikan perlengkapan nelayan tersebut melaut. Dalam berbagai kesempatan, Nurdin selalu menekankan agar bantuan untuk nelayan harus sesuai dengan kebutuhan nelayan tersebut. Bukan sekadar membantu.
Bantuan-bantuan tersebut kemudian dievaluasi dan terus dimonitor pemanfaatannya apakah meningkatkan kesejahteraan atau tidak. Sehingga makin ke depan bantuan yang diberikan semakin sesuai dengan kebutuhan masyarakat. (*)
