Proyek Tanjungpinang Waterfront City, Pemko-Pemprov 'Kopi Darat' dengan Warga Teluk Keriting!

Pemprov Kepri dan Pemko Tanjungpinang rembug bersama soal proyek Tanjungpinang Waterfront City dengan warga Teluk Keriting! Begini hasilnya!

TribunBatam/Wahib Waffa
Penjabat Walikota Tanjungpinang Raja Ariza saat pemaparan proyek waterfront city dengan warga Teluk Keriting, Minggu (18/3/2018) 

TRIBUNBATAM.Id, TANJUNGPINANG-Forum Masyarakat Teluk Kriting menggelar diskusi bersama Pemko Tanjungpinang dan Provinsi Kepri terkait rencana pembangunan Tanjungpinang Waterfront City sekaligus jalan lingkar.

‎Di kawasan kampung Teluk Kriting menjadi objek penting yang rencananya akan menawarkan tambahan wisata dengan berbagai konsep yang akan diterapkan. Selain itu daerah Teluk Kriting merupakan wilayah paling sentral yang terkena dampak pelaksanaan proyek multiyears itu.

Baca: Malas Dengan Grup yang Berisik! Begini Cara Keluar dari Grup Whatsapp Tanpa Ketahuan!

Baca: Tak Disangka! Inilah 3 Ramuan Alami Penghancur Penyakit Asam Urat! Nomor 1 Mengagetkan!

Baca: Heboh! Ketampanan Lebihi Bintang Film, Staf Bandara Ini Dihukum Potong Gaji!

"Pertama tentunya kita silaturahmi dengan masyarakat. Yang ke dua kita duduk bersama membangun presepsi masyarakat agar pelaksanaan pembangunan nanti berjalan lancar," kata Raja Ariza, Penjabat Walikota Tanjungpinang di depan warga, Minggu (18/3/2018) malam.

Diskusi berlangsung penuh persaudaraan. Pemko lewat Raja Ariza menyampaikan maksud dan tujuan rapat forum Teluk Kriting dalam mengawal pembangunan Water Front City. Diskusi dimulai dari pemaparan pemerintah provinsi dan kota dalam menyusun rangkaian rencana tata letak bangunan.

Mulai dari pembangunan infrastruktur, proyek pokok hingga penataan rumah warga teluk Kriting yang berdampak proyek tersebut. Berbagai permasalahan disampaikan oleh masyarakat. Mulai dari permasalahan banjir lantaran parit tersumbat, tidak setujunya jalan baru yang melintas didepan masjid, hingga kompensasi pembenahan rumah warga Teluk Kriting.

"Ya tujuan kita semua harus disampaikan. Oke masalah jalan ini ya. Kita sampaikan nanti juga. Pokoknya semua yang pengen disampaikan, sampaikan dalam forum ini," kata Raja menjawab pertanyaan warga.

Dipaparan oleh sejumlah pemerintah Pemko diantaranya Dinas PU kota dan Provinsi, rumah warga teluk kriting nantinya akan dibenahi dengan merenovasi. Seperti dilakukan pengecetan yang rencananya akan dibuat semenarik mungkin. Karena lokasinya perkampungan teluk kriting yang mayoritas rumah panggung ini berdekatan langsung dengan jalur lingkar Water Front City.

"Jangan jadi nelayan lagi anak cucu kita nanti. Dengan pembangunan ini nanti seluruh kehidupan ekonomi insyalloh akan berjalan. Karena dampak dari pariwisatanya itu sendiri. Sehingga banyak program ke depan seperti kita akan mendirikan pendidikan pariwisata dan lain sebagainya nanti akan dapat dirasakan semua," katanya.

Ade Angga anggota DPRD Tanjungpinang politisi partai Golkar berada di lokasi diskusi juga menyampaikan aspirasinya mengawal proyek tersebut. Dimana dalam proyek pembangunan itu, seperti halnya hak masyarakat yang terdampak pembangunan secara hukum harus terselesaikan terlebih dahulu dalam kesepakatan antara masyarakat dan pemerintah.

"Saya hadir juga sebagai masyarakat Teluk Kriting karena juga terd‎ampak karena rumah di Tepi Laut juga. Ada catatan. Kita setuju dengan pembangunan ini. Tapi hendaknya juga memperhatikan aspek seperti dampak lingkungan. Jangan sampai masyarakat teluk Kriting yang ada nelayan tradisionalnya kehilangan mata pencaharian," katanya.

Kemudian yang kedua disampaikan Ade Angga yakni masalah legalitas rumah-rumah warga yang berada ditepi laut yang menurutnya banyak yang belum jelas. Kemudian program nelayan seperti halnya adanya bantuan kapal nelayan, alat tangkap dan penunjang nelayan.

"Kemudian juga diperhatikan program-proram untuk istri-istri para nelayan bisa dengan pembinaan di bidang UMKM. Permasalahan lain yakni banjir diwilayah darat Teluk Kriting yang harus diperhatikan. Kemudian juga rencana pembangunan sentral ekonomi seperti kuliner dan lainya. Saya inginkan masyarakat teluk Kriting untuk dilibatkan dalam kegiatan ekonomi tersebut," katanya.

Tim perumus nantinya akan berkeja secara berkala untuk mencari solusi dan kesepakatan bersama hingga akhirnya tidak ada yang dirugikan dalam proyek tersebut. Ade angga menyebutkan anggaran yang digelontorkan untuk penataan teluk kriting secara bertahap sebanyak Rp 184,4 miliar.

"Rincian anggaranya ini kan dari APBD Provinsi secara bertahap Rp 33,2 miliar untuk penganggaran tahun 2018.kemudian di tahun 2019 ada 81 miliar dan tahun 2020 terdapat ‎Rp 72 miliar. Total Rp 186,4 milar. Ini khusus untuk penataan Teluk Kriting saja.‎ Untuk proyek pokok jalan besarnya itu APBN," tutupnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved