DRAMA Penyanderaan dan Penembakan di Perancis Tewaskan 3 Orang,'Dia Menembakku Dua Kali'
Seorang pria bersenjata melakukan penyanderaan dan penembakan di sebuah supermarket dan menelan korban jiwa.
TRIBUNBATAM.id, PERANCIS- Seorang pria bersenjata melakukan penyanderaan dan penembakan di sebuah supermarket Super U yang terletak di Carcassonne, barat daya Perancis, Jumat (23/3/2018), waktu setempat.
Akibatnya, tiga orang tewas dalam aksi tersebut. Akhirnya, pelaku ditembak mati oleh polisi anti-teror yang berupaya membebaskan para sandera.
Dikutip dari Channle NewsAsia, Sabtu (24/3/2018), sejak Oktober 2017, telah terjadi beberapa penembakan.
Dalam kejadian kemarin, setidaknya lima orang ditembak dan terluka dalam serangan teror tersebut, termasuk korbannya seorang polisi.
"Negara kita telah menderita serangan teroris," kata Presiden Emmanuel Macron dalam pidato yang disiarkan televisi.
Peta Carcassonne, barat daya Perancis. Foto: nytimes
Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim serangan itu sebagai tanggapan atas seruan Emmanuel untuk menyerang musuh-musuh Barat.
Penembakan itu terjadi ketika Perancis dalam masa waspada tinggi setelah terjadi serangkaian serangan mematikan yang telah menewaskan lebih dari 240 orang sejak 2015.
Baca: Keluarkan AS dari Kesepakatan Iklim Paris. Donald Trump Dikecam
Baca: Perampokan Bersenjata di Hotel Mewah Ritz Paris, Perhiasan Senilai Rp Rp 72,63 Miliar Lenyap
Identitas Pelaku
Jaksa anti-teror Top, Francois Molins, menyebut pria bersenjata itu sebagai Radouane Lakdim, seorang pria berusia 25 tahun.
Dia diyakini membawa senjata terlarang dan pengguna narkoba.
"Dia telah ada di daftar pengawasan untuk radikalisasi," kata Molins kepada wartawan di Carcassonne.
Dia juga menambahkan bahwa Lakdim terlacak telah melakukan kontak online dengan ekstremis.
Sumber-sumber keamanan mengatakan Lakdim lahir di Taza, Maroko utara dan memiliki kewarganegaraan Perancis.
Rekannya, yang tinggal bersamanya di Carcassonne, telah ditahan, kata Molins.
Lakdim mulai mengamuk di Carcassonne sekitar Jumat kemarin, sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat.
Dia membajak sebuah mobil dan menembak dua orang di dalamnya, kata Molins.
Penumpang terbunuh, dan pengemudi tetap dalam kondisi kritis.
Lakdim kemudian menembak dan melukai seorang petugas polisi yang sedang melakukan jogging dengan rekan-rekannya sebelum mengemudi ke supermarket Super U di Trebes terdekat.
Baca: Ketampanan Putra Komedian Mastur yang Mirip Stefan William Bikin Geger, Ternyata Inilah Sosok Ibunya
Baca: MENILIK Kecanggihan Toilet Senilai Rp 3,3 M Buatan Kemen PURR di Tempat Wisata Danau Toba
"Penyerang memasuki toko dan mengatakan dia adalah seorang prajurit dari Negara Islam, siap mati untuk Suriah," kata Molins.
Dia lebih jauh menuntut "pembebasan saudara-saudaranya" dari penjara sebelum menembak pelanggan supermarket dan seorang karyawan hingga tewas.
"Saya berada lima meter darinya," kata penjaga keamanan toko itu, yang tidak mau disebutkan namanya.
"Dia menembakku dua kali." Beruntung bagi penjaga keamanan, "dia menembak dengan buruk."
Sekitar 50 orang berada di supermarket pada saat itu. Meskipun beberapa orang berhasil melarikan diri, beberapa tetap di dalam.
Petugas senior Arnaud Beltrame (45) menawarkan untuk mengambil tempat mereka sementara rekan-rekannya bernegosiasi dengan Lakdim, kata Molins.
Pelaku Tewas
Supermarket U Trebes, tempat kejadian penembakan. Foto: via Channel NewsAsia
Ketika pasukan khusus mendengar tembakan, mereka menyerbu toko, membunuh pria bersenjata itu dan menguasai keadaan.
Di antara korban tewas, ada seorang warga Portugal.
Trebes, adalah kota yang tenang yang memiliki penduduk sekitar 5.000 orang di sepanjang Canal du Midi yang terkenal.
Sepanjang Jumat kemarin, kota itu memang berubah menjadi 'drama' karena adanya aksi penembakan dan operasi pembebesan sandra.
Helikopter berputar-putar di atas lokasi kejadian.
"Kami telah memantau dia (pelaku) dan tidak mengira dia telah diradikalisasi," kata Menteri Dalam Negeri Gerard Collomb.
"Dia sudah diawasi tapi dia tiba-tiba memutuskan untuk bertindak,"lanjutnya. (Channel NewsAsia)