Malu Disebut Generasi Micin Berotak Lemot? Baca Dulu Sejarah dan Kontroversinya
Belakangan, kita kerap mendengar ucapan "kebanyakan micin", "butuh asupan micin," atau " generasi micin."
Glutamat merupakan salah satu neurotransmitter yang paling banyak di otak.
Senyawa ini memainkan peran penting dalam memori dan pembelajaran.
Selain pada tubuh manusia, senyawa ini juga diproduksi pada tubuh beberapa hewan dan tumbuhan.
Senyawa ini juga dengan mudah kita temui dalam berbagai bahan makanan alami.
Sebut saja tomat, keju, jamur, buah, sayur, bahkan ASI atau air susu ibu juga mengandung glutamat.
Dengan kata lain, sebenarnya micin atau MSG, tanpa ditambahkan pun sudah terkandung dalam makanan alami.
Merk Dagang
Menyadari keberhasilannya merumuskan molekul kristal yang disebut umami tersebut, Ikeda kemudian mulai berpikir untuk memproduksinya secara massal.
Pada 1909, Ikeda mendirikan merk dagang Ajinomoto (dalam bahasa Jepang berarti esensi rasa) untuk memproduksi temuannya.
Kala itu, bahan tambahan dalam masakan ini dibuat dengan memfermentasi protein nabati.
Sayangnya, micin tak langsung diterima pasar.
Ajinomoto sempat kesulitan menarik perhatian konsumen.
Bahkan, pada empat tahun pertama mereka tidak menghasilkan keuntungan.
Tahun 1931 adalah titik balik dari difusi MSG.
Tahun tersebut, Ajinomoto sangat digandrungi oleh masyarakat.