Motion
WOW! Masih SMK, Anggota Komunitas Ini Sudah Hasilkan Ratusan Juta
Luar biasa. Kata ini patut disematkan bagi siswa SMK yang mampu menghasilkan ratusan juta rupiah hanya dalam waktu setahun.
Setelah bergabung dengan komunitas kelompok wirausaha di SMK N 1 Tanjungpinang ini, kini ia bersama teman lainya menjadi lebih semangat.
"Kita bisa saling berbagi dan diskusi bersama di kelas usaha ini dibimbing oleh guru pendamping kelas wirausaha," kata Sri Rahayu ditemui di sekolahnya.
Ia mengaku dengan dibukanya kelompok wirausaha SMK N1 ini membuatnya lebih aktif dan saling berbagi inovasi. Baik inovasi pemasaran hingga ide kreatif untuk menarik perhatian para pembeli di jejaring media sosial.
Pencapaian wirausaha ini pun memberikan suntikan semangat untuk anggota lainya. Seperti halnya Adriansyah. Ia melalui akun Facebooknya mulai mencoba mencari peruntunganya berjualan minyak rambut.
"Kalau saya jualan minyak rambut. Lumayanlah omsetnya bisa buat uang jajan saja. Ya meski masih dikasih orangtua juga. Dapatlah sebulan Rp 1 juta dari hasil jualan lewat FB," ungkap Andriansyah. (*)
Cetak Wirausaha Muda dengan Aneka Produk
MARDIANA, selaku guru simulasi digital yang juga pembimbing kelas wirausaha menyebutkan tidak lagi kerepotan dalam mengarahkan kelas wirausaha. Anak-anak tersebut rata-rata telah berjalan sebelumnya secara mandiri.
"Saya sudah nggak lagi repot. Karena mereka sudah jalan sendiri. Kita tinggal berikan pengarahan saja," kata Mardiana guru SMK N I yang juga pendamping kelompok Wirausaha beberapa hari lalu.
Beberapa siswa mengaku sudah sangat kreatif dalam melakukan kegiatan usahanya. Dikumpulkannya anak-anak ini setelah dari Dirjen sekolah kejuruan menjaring para siswa yang bergerak sebagai wirausaha muda.
Kini 59 anak itu pun telah mengembangkan cara mereka berbisnis. Kelompok ini pun menjadi komunitas ekonomi muda kreatif dengan menjadikan wadah konsultasi dan ajang sharing dalam mencetak wirausaha muda.
Sementara itu, Delisbeth Kepala Sekolah SMKN I Tanjungpinang mengaku hingga saat ini selain mengumpulkan anak-anak yang memiliki potensi wirausaha, kelas wirausaha ini juga telah menciptakan berbagai macam produk.
Di antaranya ada pengolahan sampah, produksi makanan, penjulan langsung, program dana pinjaman dan penjualan online.
"Produk yang kita hasilkan sudah ada hiasan dinding dan hiasan bunga dari limbah plastik. Kemudian produk makanan. Ada makanan khas Jepang Takoyaki. Kemudian pembuatan video dan gambar dari kegiatan foto studio," kata Delisbeth.
Selanjutnya juga ada karya dari anak-anak tersebut seperti karya lukisan, sketsa wajah dan tong sampah dengan lukisan. Selain itu juga ada souvenir dari Pen 3D. Setidaknya dari kelompok ini sudah 59 anak bergabung dengan berbagai macam usahanya.
"Ada online shop, makanan, minuman, jasa pengetikan dan print, permak pakaian, service komputer, jasa fotografi, desain grafis, video shooting dan editing, penjual pulsa dan toko kelontong," ungkapnya.
Saat ini memang pembentukan karakter anak SMK tidak hanya pada tujuan keahlian tertentu sesuai yang diprogramkan dalam kurikulum.
Melainkan juga mencetak anak untuk mandiri dengan berbagai macam kreasinya menciptakan produk usaha. Salah satunya dengan komunitas kelompok kelas wirausaha ini. (*)
