Formula 1 2018
Formula 1 Akan Dirombak Total. Mulai dari Teknologi, Uang hingga Boring Penonton. Ini Rancangannya
Apa menariknya menonton balap Formula 1 saat ini selain melihat mobil-mobil yang konvoi dalam jarak yang cukup jauh selama dua jam?
Bahkan, kubu Ferrari, November lalu sempat mengungkapkan ancaman akan keluar dari lintasan jika tidak ada perubahan yang berarti.
Kesungguhan Liberty bahkan diragukan ketika membuat aturan baru 2018 yang semestinya tak perlu diurus, yakni penghapusan grid girls.

Buktinya, Monaco melakukan pembangkangan, tetap menampilkan para model-model cantik ini dengan alasan, hal itu salah satu daya tarik lintasan.
Baca: MotoGP Argentina - Marc Marquez Menyodok, Dovizioso Tercecer. Bagaimana Rossi?
Liberty kemarin menguraikan lima hal utama yang akan diperbaiki, menyangkut konfigurasi unit daya (PU), batas biaya, distribusi pendapatan yang lebih merata antartim, memperbarui aturan olahraga dan teknis serta menyederhanakan tatakelola F1.
Chairman dan CEO F1 Chase Carey, yang menggantikan Bernie Ecclestone sejak tahun lalu mengatakan bahwa proposal dibuat untuk melindungi kekuatan olahraga sembari memperbaiki hal lain yang terus dikritik oleh penggemar dan tim.
"Formula 1 adalah olahraga dengan sejarah yang kaya," kata Carey. “Kami ingin mempertahankan, melindungi, dan meningkatkan sejarah itu dengan menempatkan penggemar di jantung olahraga ini agar lebih lebih kompetitif dan menarik," katanya seperti dilansir crash.net, Jumat (6/4/2018).
Liberty memang berusaha keras untuk memperbaikinya.
Mantan boss Mercedes dan Ferrari Ross Brawn didapuk menjadi direktur pengelolaan Liberty untuk menyusun kerangka daya unit agar lebih sederhana dan kompetitif bagi semua tim.
Brown telah menguraikan perlunya penyederhanaan mesin turbo 1,6 V6 kendati tetap menjaga elemen hibrida, untuk menarik minat pabrikan untuk bergabung dengan olahraga ini.

Salah satu hal yang masih menimbulkan pro dan kontra adalah membatasi biaya potensial setiap tim menjadi 150 juta dolar AS per tahun.
Bagi tim-tim besar yang haus gelar juara tentu hal ini tidak disuykai, tetapi bagi tim-tim kecil akan menjadi menarik karena bisa bersaing secara fair.
Selama ini terjadi kesenjangan besar antara tim-tim utama yang kaya dan tim "penggembira" yang kesulitan mengembangkan performa tim mereka akibat keterbatasan uang.
Akibatnya dari ini juga berdampak pada regenerasi pebalap.
Tim hanya akan memasang pebalap yang bisa mendatangkan sponsor sementara tim-tim kecil mencari pebalap baru yang mau membayar.