KISAH PILU Ibu yang Anaknya Meninggal di Ayunan: Hujan Turun Menangisi Kepergian Anak Kami
Seorang netizen asal Sungai Buloh, Malaysia, yang memakai nama Shazzy Wanie, mengisahkan cerita pilunya
Kehilangan seseorang yg sangat kami sayangi.
Semoga Allah ganti dengan sebesar-besar ganjaran dan hikmah, buat kami sekeluarga, dan diberikan ketabahan, kesabaran, obati kerinduan dan kesedihan ini untuk hadapi kehidupan mendatang.
Aamin insha Allah.
Terima kasih buat semua yg bersama2 kami dari awal hingga akhir urusan.
Mohon sedekahkan AL FATIHAH untuk #MikhaelSufyan ya bila ada kelapangan. Terima kasih.
Update :
Terima kasih atas doa kalian semua. Memang membantu saya lebih kuat menerima kehilangan.
Maaf belum ada kekuatan untuk balas komen dan lain-lain.
Hati dan jiwa masih rapuh lagi-lagi dalam usaha pulihkan semangat anak sulung #MelissaSofea yang juga rindukan adik kesayangannya.
Saya terbaca ramai yang bertanya tentang ayunan.
Saya memang tidak gunakan ayunan untuk anak-anak di rumah sendiri tetapi atas permintaan babysitter untuk mudahkan urusan menjaga anak saya bersama anak-anak asuhan lain, saya bolehkan untuk anak saya diletakkan di dalam ayunan.
Setahu saya ayunan yang digunakan di rumah babysitter jenis berlubang tanpa bantal.
Kembali ke hari kejadian.. Almarhum diantar ke rumah babysitter dlm keadaan aktif, happy, hanya flu.
Malah, malam sebelumnya merupakan hari pertama almarhum berdiri sendiri tanpa support.
Anyway, hasil postmortem, paru-paru almarhum banyak lendir dan itu jadi penyebab almarhum mudah sesak nafas dan lemas bila tertelungkup di dalam buaian.