Perang Suriah
Meskipun Dibombardir Amerika, Inggris dan Prancis, Suriah Tak Ubah Haluan, Malah Menantang
Agresi militer hanya membuat Suriah dan warga Suriah semakin bertekad melanjutkan perang dan membasmi terorisme di seluruh negeri
TRIBUNBATAM.id, DAMASKUS - Presiden Suriah, Bashar al Assad memberikan reaksi menantang, menanggapi serangan udara yang dilakukan sekutu Amerika Serikat, Inggris dan Perancis.
Ia menyatakan bersumpah akan menghancurkan pemberontakan.
"Agresi militer hanya membuat Suriah dan warga Suriah semakin bertekad melanjutkan perang dan membasmi terorisme di seluruh negeri," demikian Assad seperti dikutip kantor berita SANA.
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang jadi sekutu utama Assad menyatakan, langkah tiga negara itu akan berdampak destruktif bagi seluruh sistem hubungan internasional.
Seperti dilansir kantor berita Rusia, TASS, Putin mengatakan, berita dibuat-buat soal serangan senjata kimia dijadikan pembenaran oleh negara-negara barat untuk menyerang Suriah.
Baca: BREAKINGNEWS: AS dan Sekutunya Mulai Lancarkan Serangan ke Suriah, Begini Kondisinya
Baca: Emosi Rusia Tersulut atas Serangan AS CS ke Suriah, Anatoly: Ini Penghinaan dan Ada Konsekuensinya!
Baca: Serangan AS CS Mulai Makan Korban, Kemenlu Suriah: Agresi Ini Brutal dan Barbar
Baca: NGERI! Militer Suriah Diduga Lancarkan Bom Kimia, Puluhan Mayat Bergelimpangan dengan Mulut Berbusa

Putin juga menuntut diadakannya sidak Dewan Keamanan PBB.
Perdana Menteri Inggris Theresa May memberikan pernyataan balasan terhadap Putin satu jam setelahnya.
Ia menyebut tuduhan akan adanya rekayasa serangan senjata kimia sebagai "absurd dan berlebihan".
Dalam tujuh tahun perang saudara di Suriah, Rusia berkali-kali menentang langkah internasional terhadap Assad.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei juga mengecam serangan udara sekutu terhadap Suriah.
Ia menyebut para pemimpin AS, Inggris dan Perancis sebagai "pelaku tindakan kriminal".
Iran adalah sekutu Suriah selain Rusia dalam melawan pemberontakan di negara tersebut.
Iran, yang jadi kekuatan Syiah di kawasn itu adalah salah satu pendukung Presiden Bashar al Assad, dan pemerintahannya yang mayoritas Alevi.
"Saya mengatakan secara terbuka, serangan ini adalah kejahatan, dan tiga pemimpin yang berpartisipasi adalah pelaku tindakan kriminal," demikian dikatkaan Khamenei, dan dilaporkan kantor berita Iran, Isna.
Sumber: AP, Reuters, AFP, DPA)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Suriah Tidak Akan Ubah Haluan, Meskipun Diserang AS, Inggris dan Perancis"