Suriah di Ambang Perang
NGERI! Militer Suriah Diduga Lancarkan Bom Kimia, Puluhan Mayat Bergelimpangan dengan Mulut Berbusa
Pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia diduga telah melakukan serangan bom kimia di Kota Douma, Sabtu (7/4/2018) malam.
TRIBUNBATAM.id, BEIRUT - Pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia diduga telah melakukan serangan bom kimia di Kota Douma, Sabtu (7/4/2018) malam.
Setidaknya 70 orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan tersebut, demikian laporan BBC.
Bahkan, jumlah korban tewas diperkirakan lebih banyak lagi. Jumlah korban diperkirakan mencapai ratusan orang.
Pernyataan bersama organisasi bantuan medis Suriah American Medical Society (SAMS) dan layanan pertahanan sipil di wilayah yang dikuasai pemberontak itu menyebutkan, setidaknya 49 orang tewas dalam serangan tersebut.
Sebuah video yang dibagikan para aktivis memperlihatkan belasan mayat tak bernyawa yang terdiri dari anak-anak, wanita dan pria. Beberapa di antaranya dengan busa di mulut.
Namun hingga saat ini belum ada konfirmasi yang jelas terkait vedeo tersebut, demikian laporan Reuters.
Sebuah foto yang dipublikasikan Kantor Berita EPA menunjukkan puluhan korban gas yang diduga jenis sarin atau racun saraf yang dijatuhkan helikopter Sabtu malam.
Gas Sarin adalah racun saraf. yang bisa membunuh dalam beberapa menit setelah terhirup, kecuali jika diobati dengan cepat dengan penawarnya.
Kepala PBB mengaku "sangat khawatir" oleh dugaan penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil di Suriah.
Douma berada di wilayah Ghouta timur dekat Damaskus.
Pemerintahan Assad telah memenangkan kembali kendali atas hampir semua Ghouta timur dalam kampanye militer yang didukung Rusia sejak Februari lalu.
Satu-satunya wilayah yang masih dikuasai pemberontak adalah Kota Douma.
Serangan Ghouta telah menjadi salah satu yang paling mematikan dalam perang Suriah selama tujuh tahun, menewaskan lebih dari 1.600 warga sipil, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Menghadapi kekalahan militer, kelompok-kelompok pemberontak di bagian lain Ghouta timur telah mengambil jalur aman ke wilayah-wilayah lain yang dikuasai oposisi di perbatasan Turki.
Serangan itu diduga dilakukan Suriah karena Jaish al-Islam, kelompok pemberontak yang paling menonjol di Suriah, menolak opsi meinggalkan Douma.