Fakta Pahit Diterima Pasangan Pelajar SMP Bantaeng yang Hendak Nikah Dini Ini
Pasangan sejoli siswa SMP yang hendak menikah di usia 14 tahun, akhirnya batal menjadi suami-istri.
SY rupanya membawa uang panaik sebanyak RP 10 juta ditambah beras 200 liter.
Selain uang tunai dan beras. Mahar berikutnya pun berupa sebidang tanah seluas 5 are.
"Uang panaiknya Rp 10 juta, beras 200 liter dan tanah 5 are," kata SY kepada TribunBantaeng.com, Senin (16/4/2018).
Ibunda SY, Dg Sanang mengungkapkan bahwa dia menikahkan anaknya lantaran usianya yang sudah tua.
"Saya tuami jadi karna saya liat anakku sudah punya pacar, makanya saya kawinkanmi," ujarnya.
SY adalah anak kesepuluh dari Dg Sanang dan merupakan putra bungsunya.
Awal perkenalan
Perkenalan pasangan anak di bawah umur Bantaeng rupanya lewat perantaraan teman.
"Saya dikenalkan oleh teman akrabku," ujar FA saat ditemui TribunBantaeng.com, di Kantor KUA Kecamatan Bantaeng, Senin (16/4/2018).
Seiring berjalannya waktu, perkenalan keduanya pun kian akrab. Mereka berkomunikasi lewat Facebook.
Karena merasa cocok setelah menjalin hubungan spesial dengan berpacaran, keduanya pun sepakat untuk menikah.
"Di Facebook ji kami komunikasi setelah dikenalkan dan merasa cocokmi," tambah FA.
FA juga mengakui sempat dikenalkan kepada orangtua SY di Ersayya, Desa Bonto Tiro, Kecamatan Sinoa, Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Pasangan inipun dijadwalkan menikah di Kantor KUA Kecamatan Bantaeng, Senin (16/4/2018).
Namun pernikahan mereka ditolak oleh pihak KUA karena masih belum mengantongi dispensasi dari Kantor Camat Bantaeng.