Gegara Bohong Soal Ambisi Deportasi Generasi Windrush, Menteri Dalam Negeri Inggris Mundur
Rudd merupakan menteri keempat yang mundur dari kabinet pimpinan PM May dalam waktu enam bulan belakangan.
TRIBUNBATAM.id- Amber Rudd mengundurkan diri sebagai Menteri Dalam Negeri Inggris, Minggu (29/4/2018).
Itu dilakukan setelah 'secara tidak sengaja menyesatkan' anggota parlemen terkait dengan imigran gelap.
Tekanan memang meningkat atas Rudd setelah maraknya yang disebut skandal Windrush, menyangkut para pendatang dari Karibia yang dulu datang ke Inggris tanpa dokumen resmi.
Namun kebohongan yang terungkap saat dengar pendapat dengan komite parlemen, pekan lalu, yang membuat dia tidak punya pilihan selain mundur.
Rudd menyatakan 'tidak ada target' ketika ditanya apakah memiliki target untuk memulangkan para pendatang gelap.
Namun, belakangan terungkap suratnya kepada Perdana Menteri, Theresa May, tentang upaya meningkatkan pemulangan mereka hingga 10 persen.
Baca: Blokir Layanan Facebook di Indonesia Kini Tergantung Inggris. Kok Bisa? Ini Sebabnya
Baca: Masih Ingat Bule Inggris Menikahi Pria Padang? Begini Kehidupannya Sekarang! Nomor 4 Mengejutkan!
Koran The Guardian menerbitkan surat yang memaparkan target yang menurut Rudd sebagai 'ambisius namun bisa dicapai' untuk mendeportasikan 10 persen lebih banyak pendatang gelap dalam 'beberapa tahun mendatang'.
Rudd merupakan menteri keempat yang mundur dari kabinet pimpinan PM May dalam waktu enam bulan belakangan.
Sebelumnya adalah Menteri Pertahanan Michael Fallon, Menteri Pembangunan Internasional Priti Patel, dan Menteri Sekretaris Utama Damian Green.
Unjuk rasa menentang kebijakan imigrasi Inggris di depan kantor Kementrian Dalam Negeri Inggris, Senin (30/4/2018). Foto: PA
Pengunduran diri Rudd disambut baik oleh juru bicara urusan dalam negeri dari kubu oposisi Partai Buruh, Diane Abbott.
Dia mengatakan bahwa menteri 'sudah melakukan hal yang tepat'.