Isak Tangis Andre Kuik Kali Pertama Bertemu Ibu Kandungnya setelah 40 Tahun Diadopsi Warga Belanda
Keduanya berpelukan erat dan menangis, seluruh keluarga dan juga tetangga ibunya mengelilingi mereka dan ikut menangis.
Andre ketika berusia sekitar empat bulan saat diadposi warga Belanda. Foto: DOKUMENTASI ANDRE KUIK
Pada usia lebih dari empat bulan, Andre diadopsi warga Belanda Jan Kuik dan Mieke Kuik.
Dalam dokumen adopsi dan akta notaris, orangtua angkat Andre mendapatkan anak angkatnya dari Yayasan Pangkuan si Cilik di Jakarta yang dipimpin oleh Lies Darmadji pada 23 Juni 1976.
Tak jelas bagaimana Andre bisa berada di Yayasan tersebut ketika masih bayi.
Dari Jakarta, Andre dibawa pasangan Kuik ke Den Ham Belanda.
Di sana Andre dibesarkan bersama kakak angkat laki-laki dan perempuan asal Thailand dan adik angkat dari Indonesia.
"Di rumah dibicarakan secara terbuka mengenai masalah adopsi, orangtua saya selalu mengatakan kalau kamu mau kembali ke tanah air kamu, kami akan mendukung," jelas Andre.
Namun semasa kecil, Andre mengaku tak pernah terlalu mempermasalahkan tentang statusnya sebagai anak adopsi.
"Saya selalu (hidup) bahagia dan tidak mempermasalahkan tentang adopsi, tapi saya penasaran mengenai asal saya, wajah saya mirip siapa apakah ayah atau ibu saya, apakah saya punya saudara laki-laki dan perempuan" ungkap Andre.
Saat ini Andre telah mengetahui bahwa dia memiliki dua kakak laki-laki Wely dan Untung serta seorang adik perempuan Dewi Agustina.
Salah satu kakaknya, Untung telah meninggal saat masih kecil karena sakit.
"Kalau wajahnya mirip sama ayahnya," kata Kartini sambil menatap wajah anaknya yang ketiga itu. Senyum mengembang di wajahnya.
Andre Kuik bersama dengan kakak angkat laki-laki dan perempuan asal Thailand dan adik angkat laki-laki dari Indonesia. Foto: DOKUMENTASI ANDRE KUIK