KISAH 4 Napi Kabur dari Nusakambangan, Ada yang Punya Ajian Sirep tak Mempan Diberondong Peluru
“Percaya tidak percaya, Kadarmo ini sakti, dia terkenal punya ajian sirep, pernah diberondong tembakan, tapi tiba-tiba menghilang,” katanya.
TRIBUNBATAM.id- Sedikitnya 155 narapidana tindak pidana terorisme yang membuat kerusuhan telah dipindahkan dari Rutan cabang Salemba, Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat ke tiga Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang ada di Pulau Nusakambangan, Kamis (10/5/2018).
Menurut Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, ketiga lapas yang akan dipakai oleh napi teroris adalah Lapas Kelas 1 Batu, LapasKelas 2A Pasir Putih dan Lapas kelas 2A Besi.
“Mereka akan ditempatkan di Lapas high risk security dengan hunian kamar one man one cell, dengan pengamanan maksimal,” kata Sri Puguh Budi Utami yang dikutip dari Kompas.com.
Nusakambangan atau warga lokal menyebutnya Pulau Hantu adalah sebuah pulau di Jawa Tengah yang lebih dikenal sebagai tempat terletaknya beberapa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) berkeamanan tinggi di Indonesia.
Baca: MANTAN Algojo Beberkan Urutan Eksekusi Mati Napi di Pulau Hantu yang Bikin Merinding dan Menangis
Baca: Wakapolri: Semua Napi Teroris di Rutan Mako Brimob Sudah Dipindahkan ke Nusakambangan
Meskipun secara geografis berdekatan dengan wilayah Kabupaten Cilacap, pulau ini tidak masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Cilacap, tetapi dimiliki oleh Kementerian Hukum dan HAM dan tercatat dalam daftar pulau terluar Indonesia.
Untuk mencapai pulau ini, orang harus menyeberang dengan kapal feri dari pelabuhan khusus yang dikelola oleh Kementerian Hukum dan HAM yaitu dari Pelabuhan Sodong menyebrang ke Cilacap, Jawa Tengah.
Feri penyebrangan khusus ini juga di diawaki oleh petugas pemasyarakatan (pegawai Lapas), khusus untuk kepentingan transportasi pemindahan narapidana dan juga melayani kebutuhan tranportasi pegawai Lapas beserta keluarganya.
Semula terdapat sembilan Lapas di Nusakambangan (untuk narapidana dan tahanan politik), namun kini yang masih beroperasi hanya tinggal empat, yaitu Lapas Batu (dibangun 1925), Lapas Besi (dibangun 1929), Lapas Kembang Kuning (tahun 1950), dan Lapas Permisan (tertua, dibangun 1908).
Lima lainnya, yaitu Nirbaya, Karang Tengah, Limus Buntu, Karang Anyar, dan Gleger, telah ditutup.
Wilayah selatan pulau menghadap langsung ke Samudra Hindia dengan pantai berkarang dan berombak besar.
Wilayah utara menghadap Kota Cilacap dan dikelilingi kampung-kampung nelayan sepanjang hutan bakau, antara lain Kampung Laut dan Jojog.
Meski dikenal memiliki keamanan tingkat tinggi, tetap saja ada napi yang kabur dan hingga sekarang ada yang tidak berhasil ditangkap lagi.
Inilah 4 napi yang berhasil melarikan dari Nusakambangan yang mengamanannya berlapis.
1. Hendra bin Amin

Hendra bin Amin adalah narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Besi, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Dia melarikan diri pada hari Minggu siang, (9/7/2017).