Wajarkah Gunung Merapi Meletus tanpa Memberikan Tanda-tanda Sebelumnya?

Gunung Merapi mengeluarkan letusan freatik pada Jumat (11/05/2018) pagi. Letusan freatik sendiri menunjukkan adanya pemanasan air di bawah permukaan.

screenshot video BNPB
Letusan Freatik Gunung Merapi Jumat (11/5/2018) pagi 

TRIBUNBATAM.id- Gunung Merapi mengeluarkan letusan freatik pada Jumat (11/05/2018) pagi.

Letusan freatik sendiri menunjukkan adanya pemanasan air di bawah permukaan.

Air ini kemudian menjadi uap yang membuat tekanan dan volume uap di dalam gunung meningkat dan menyebabkan letusan yang berupa asap putih.

Meski begitu, letusan ini tak diperkirakan oleh banyak warga Yogyakarta dan sekitarnya.

Alasannya adalah tidak ada tanda-tanda erupsi seperti gempa vulkanik yang mendahului fenomena ini.

Ini menjadi tanda tanya besar bagi sebagian masyarakat.

Apakah memang lazim letusan freatik Gunung Merapi meski tanpa gempa vulkanik pendahulunya?

Menurut Wiwit Suryanto, ahli geofisika dari Universitas Gadjah Mada (UGM) fenomena letusan freatik tanpa ada tanda-tanda sebelumnya pada gunung berapi merupakan hal yang lazim.

Itu karena hingga saat ini, letusan freatik pada gunung api masih sulit diidentifikasi tanda-tandanya.

Baca: Tak Ada Wedhus Gembel, Erupsi Freatik Merapi Hari Ini Justru Bahaya. Pernah Tewaskan 140 Orang

Baca: Gunung Merapi Erupsi, 166 Pendaki Berhasil Dievakuasi. Begini Kondisinya

Baca: Jumat Pagi, Gunung Merapi Alami Letusan Freatik. BNPB Minta Warga Tak Panik. Ini Foto-fotonya

"Ini berbeda dengan erupsi karena adanya pelepasan magma dari dalam gunung api, tanda-tanda fisikanya terlihat jelas, misal dengan kenaikan jumlah gempa vulkanik, deformasi (perubahan bentuk tubuh gunung), kandungan gas dan sebagainya," ungkap Wiwit kepada Kompas.com melalui pesan singkat pada Jumat (11/05/2018).

Menurut Wiwit, sebenarnya letusan freatik pada Gunung Merapi telah beberapa kali terjadi semenjak letusan besar pada 2010.

Wiwit juga mencontohkan letusan freatik yang terjadi di Jepang

"Jepang sendiri yang jauh lebih maju teknologi monitoring gunungapinya juga belum mampu melihat tanda-tanda sebelum erupsi phreatic, misal di Gunung Ontake tahun 2014 bahkan membawa puluhan korban jiwa," ujar Wiwit.

"Saya dua tahun lalu juga sempat mampir ke Gunung Hakone di Jepang yang pada 2015 meletus freatik juga hampir tidak ada tanda-tanda fisika sebelumnya (sebelum meletus freatik)," kisahnya.

Wiwit juga mengatakan, saat ini upaya mendeteksi tanda-tanda letusan freatik sedang dilakukan oleh para ahli gunung api.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved