Bersatu Melawan Teroris

Doktrin 'Ke Surga Bareng Keluarga' Hingga Tangisan Anak Dita di Musala Sebelum Aksi Bom Bunuh Diri

Berikut 5 hal seputar aksi terorisme yang dilakukan satu keluarga hingga kisah sedih tiga pelaku teroris yang melibatkan anak-anaknya

Dok. Divisi Humas Polri
Kapolri jenderal.Pol. Tito Karnavian menjenguk Ain (15), anak pelaku teroris yang kini yatim piatu. 

"Pertama seseorang terpapar biasanya melalui ayahnya. Lewat pergaulan ayahnya, lalu dia mengajar kepada istrinya baru anak-anaknya," jelasnya.

2. Diajak Nonton Film Jihad

Sang ayah akan mengajak anak-anaknya untuk melihat film-film jihad sampai mendengar petasan agar sang anak terbiasa dengan suara ledakan.

Semua cara itu dulunya dilakukan Sofyan demi mendoktrin anak-anaknya.

Namun ia akhirnya tidak mau melanjutkannya dan menarik semua film jihad setelah merenungkan perilakunya selama di penjara.

"Kita pertama tidak mau menyinggung itu semua. Video jihad saya singkirkan dulu karena memang anak-anak ini belum pantas untuk mencerna hal-hal seperti itu", ujar Sofyan.

3. Menangis di Musala

Dita Supriyanto, Puji Kuswati dan empat anaknya yang menjadi pelaku bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018)
Dita Supriyanto, Puji Kuswati dan empat anaknya yang menjadi pelaku bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) (ist)

Sehari sebelum aksi bom bunuh diri di gereja Surabaya, anak-anak dari Ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya, Dita Oepriarto, sempat terlihat menangis.

Hal ini diungkapkan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.

Berdasarkan keterangan RT tempat tinggal mereka, Setyo mengatakan anak-anak itu saling menangis saat salat di Musala, sehari sebelum kejadian yakni pada Sabtu, 12 Mei 2018.

"Ada keterangan Pak RT yang mengatakan satu hari sebelum kejadian, malam minggu, dua anak itu salat di musala dan saling tangis-tangisan," ujar Setyo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018) dikutip dari Tribunnews.com.

Ia pun menduga bahwa anak-anak itu mengetahui akan mengakhiri hidupnya dengan aksi bom bunuh diri keesokannya.

Sehingga, jenderal bintang dua itu menilai para anak-anak Dita telah sadar akan melakukan amaliyah.

"Ada apa itu? Kemungkinan besar mereka sadar akan melakukan amaliyah," imbuh Setyo.

4. Bom Bunuh Diri Sekeluarga

Korban ledakan bom di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela saat di RS Bedah Surabaya, Jl Raya Manyar, Minggu (13/5/2018)
Korban ledakan bom di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela saat di RS Bedah Surabaya, Jl Raya Manyar, Minggu (13/5/2018) (TRIBUNJATIM/IST)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved