Tak Disangka, Alasan Umar Patek Tobat Tidak Hanya Keluarga, Tapi Sosok Ini Bikin Dia Luluh

Pelaku aksi teror Bom Bali 1, Umar Patek menyebut alasannya tobat. Yang berperan penting dalam mengubah hidupnya adalah keluarganya

Editor: Mairi Nandarson
Umar Patek 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Pelaku aksi teror Bom Bali 1, Umar Patek membongkar alasannya tobat.

Ia menyebutkan, sosok yang berperan paling penting dalam mengubah hidupnya adalah keluarganya.

Tapi tak hanya itu, rupanya ada sosok lain yang disebut-sebut Umar sebagai sosok yang juga membuatnya luluh hingga akhirnya kembali ke keluarga.

Baca: UBER CUP 2018 - Susunan Pemain Indonesia vs Thailand di Perempat Final Pukul 14.00 WIB Siang Ini

Baca: Mahathir Potong Gajinya dan Para Menteri 10 % tapi Dianggap tak Selesaikan Masalah, Hanya Pencitraan

Baca: Terungkap! Inilah 5 Manfaat Tak Terduga Deodoran Selain Hilangkan Bau Badan! Nomor 5 Mengejutkan!

Hal itu disampaikan Umar dalam telewicaranya bersama Najwa Shihab di acara Mata Najwa, Rabu (23/5/2018).

Tayangan itu juga kemudian diposting di akun YouTube Najwa Shihab, di hari yang sama.

Ia mengawali telewicara itu dengan meminta maaf kepada para korban dan korban Bom Bali 1.

Umar kemudian menceritakan yang pertama kali mengubahnya yakni keluarga.

Dimana kata dia, keluarga besarnya merangkul apapun dosanya dan tetap menganggapnya sebagai keluarga.

"Di situ saya merasa dekat dan merasa diperhatikan keluarga," jelasnya.

Selanjutnya, ada sosok lagi yang berperan penting dalam proses tobatnya.

Yakni saat dirinya dipindahkan ke Lapas di Sidoarjo, Surabaya.

Baca: Begini Trik Mengolah Cincau Agar Tetap Segar, Dijamin Takjil Buka Puasanya Bakal Ludes

Baca: Heboh! Masjid di Tengah Jalan Tol Semarang-Batang Masih Berdiri Kokoh! Ini Penampakannya!

Baca: Nekat Selundupkan Hewan Mini yang Menggemaskan Ini, Wanita Singapura Didenda Rp42 Juta

Di mana yang ia maksud adalah para petugas lapas yang sudah seperti keluarga dan melayaninya dengan baik.

"Di situlah mereka melakukan pendekatan dengan hati, sehingga luluhlah saya," jelasnya.

Hingga akhirnya ia menyatakan diri ingin ikut dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI.

Ia pun mengatakan keinginannya untuk menjadi pengibar bendera.

Di luar dugaan, ia mendapat banyak dukungan dari BNPT dan Densus 88.

Hal itulah yang membuatnya merasa kalau yang bersahabat dengannya adalah para TNI dan polisi, yang kemudian merangkulnya tanpa melihat siapa dia sebelumnya.

"Di situlah saya merasa saya tidak sendirian lagi," ungkapnya.

Ini videonya :

Sosok Umar Patek

Dikutip dari Wikipedia, Umar Patek (lahir 1970) pernah menjadi anggota Jemaah Islamiyah yang paling dicari Pemerintah Amerika Serikat, Australia, Filipina dan Indonesia karena keterlibatannya dalam aksi terorisme.

Amerika bahkan pernah menjanjikan hadiah sebesar 1 juta dolar AS kepada siapa saja yang bisa menangkapnya atau memberikan informasi untuk menangkapnya Patek.

Umar Patek diyakini sebagai asisten koordinator lapangan pada insiden peledakan bom di Bali, Indonesia pada tahun 2002.

Umar Patek juga ditengarai berperan sebagai komandan lapangan pelatihan Jamaah Islamiyah di Mindanao, Filipina. Noordin M Top, yang berhasil dilumpuhkan Densus 88 beberapa waktu lalu, pernah menjadi muridnya.

Amerika telah menyayembarakan bagi penangkapnya senilai 1 juta dolar, lebih murah dibanding Dulmatin (10 juta dolar), yang telah tewas di Ciputat.

Baca: Sering Pakai Whatsapp Web? Berhati-hatilah Mulai Sekarang, Bisa Berbahaya! Ini Cara Mengatasinya!

Baca: Ngetop Sebagai Artis FTV, Beginilah Kehidupan Mewah Artis Cantik Ini Usai Menikahi Pengusaha Migas!

Baca: Lima Komisioner KPU Kepri Dilantik, Dua Wajah Lama dan Tiga Wajah Baru! Ini Penampakannya!

Dia digambarkan sebagai laki-laki Jawa keturunan Arab. Patek memiliki tinggi badan 166 cm dengan berat sekitar 60 kg dengan warna kulit coklat.

Umar Patek juga memiliki nama sejumlah samaran antara lain Umar Kecil, Umar Arab,Umar Patek, Abu Syekh,Anis Allawy Ja'far dan Zacky.

Patek pernah dilaporkan terbunuh pada 14 September 2006 di provinsi Zulu, Philipina.

Tapi laporan ini tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya, dan Patek tetap berstatus buronan.

Terakhir Patek diberitakan tertangkap aparat keamanan di Pakistan pada 29 Maret 2011.

Setelah Dulmatin tertembak mati, Umar Patek diyakini sebagai amir (pemimpin) berikutnya.

Sebagai seorang amir dia akan aktif seperti Dulmatin untuk berkoordinasi, menjalin komunikasi, menyiapkan persenjataan, dan kaderisasi.

Umar Patek yang merupakan pria blasteran Jawa-Arab itu sama bahaya nya dengan Dulmatin karena keduanya memiliki hubungan pertemanan yang sangat erat. Umar berpengalaman di Afghanistan dan Mindanao.

Dulmatin alias Ammar Usman alias Joko Pitono kuat perannya sebagai koordinator lapangan, pengumpul dana, dan perakit bom.

Sedangkan Umar, cerdas dalam menyusun strategi perang dan spionase (penyamaran).

Setelah penggerebekan dua lokasi di Pamulang, Tangerang Selatan, disinyalir pergerakan teroris akan menghilang untuk sementara waktu, dan akan kembali pada waktu yang sulit diprediksi.

Saat ini mereka tiarap. Mereka memiliki dogma bila mereka maju perang terbuka pasti akan kalah.

Haram bagi mereka untuk maju, karena itu sama saja bunuh diri. Beberapa pengamat berspekulasi kemungkinan Umar kabur dari Indonesia.

Baca: Heboh WN Australia Jatuh ke Laut, Direktur Operasi Basarnas Turun Langsung ke Tanjungpinang!

Baca: Latihan Penanganan Teroris Saat Hendak Kabur dari Pelabuhan Harbour Bay. Pelaku Ditembak Mati

Pada 11 Agustus 2011, Umar Patek telah diekstradisi dari Pakistan ke Indonesia di mana dia ditahan di Jakarta sebelum menunggu persidangan.

Pada 21 Juni 2012 pengadilan Indonesia menghukum Patek 20 tahun penjara karena pembunuhan dan pembuatan bom.

Dia ditemukan bersalah atas semua enam tuduhan, termasuk keterlibatan dalam serangan terhadap gereja-gereja pada malam Natal 2000.

Jaksa tidak menuntut hukuman mati.

Selama persidangan Umar Patek meminta maaf kepada keluarga korban dan menyatakan bahwa ia tidak melakukan apa pun lebih dari bahan kimia campuran untuk bahan peledak.

(TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Bukan Cuma Keluarga, Ternyata Sosok Ini Juga Disebut Umar Patek Jadi Alasannya Tobat, Gak Nyangka!
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved