Selamatkan Bocah 4 Tahun, Presiden Perancis Tawarkan Kewarganegaraan untuk "Spiderman"
Mamoudou Gassama (22) diselu-selukan sebagai pahlawan setelah aksi heroiknya memanjat gedung dan menjangkau bocah tersebut, Sabtu lalu.
Tentu saja Gassama tidak peduli dengan persoalan politik di negara itu karena ia baru dua bulan tinggal di Prancis untuk mencari pekerjaan.
Pemuda ini mengatakan kepada Macron bahwa dia pernah mencoba menyeberangi Laut Tengah pada Maret 2014 untuk mencapai Italia, tetapi ditangkap oleh polisi.
Setelah itu ia dideportasi ke Mali dan kemudian mencoba kembali dua bulan lalu menuju Prancis.
Eropa telah menghadapi krisis migran sejak 2015 setelah perang di Libya dan Suriah.
Lebih dari 1 juta orang dari Afrika dan Timur Tengah telah berusaha mencapai benua Eropa melalui Turki atau Laut Tengah.
Adam Thiam, seorang analis Mali dan mantan penasihat presiden mengatakan kepada Reuters bahwa tindakan Gassama telah dipuji di negara asalnya.
"Ada kebanggaan besar di sini, di Mali," kata Thiam. "Tapi sementara (Gassama) mendapat kehormatan, banyak warga Mali yang terancam diusir oleh pemerintah Prancis."
Gassama mengatakan kepada Walikota Paris Anne Hidalgo melalui telepon pada hari Minggu bahwa ia tiba dari Mali dua bulan lalu dan ingin tinggal di Prancis.
"Saya menjawab bahwa sikap heroiknya adalah contoh bagi semua warga negara dan bahwa Kota Paris jelas akan tertarik untuk mendukungnya dalam usahanya untuk menetap di Prancis," kata Hidalgo.
Di balik berkah yang diterima Gassama, ayah anak yang diselamatkan kini harus menghadapi hukuman karena kelalaiannya.
Ia mengaku kepada polisi bahwa dia telah meninggalkan putranya sendiri untuk pergi berbelanja.
Namun ia pulang ke rumah lebih lambat dari yang direncanakan karena bermain Pokemon Go melalui smartphone miliknya.
"Perilakunya merupakan pelanggaran, tisdak menjadi orangtua yang bertanggung jawab dan kemundkinan bisa dipenjara 2 tahun,” kata polisi.