Kapolres Simalungun Ungkap Keanehan Status Nakhoda KM Sinar Bangun, Ini Temuannya!
Ada yang aneh dalam tenggelamnya KM Sinar Bangun. Karena dalam daftar korban yang selamat maupun yang hilang, nama nahkoda tidak ada
TRIBUNBATAM.ID, MEDAN-Perlahan-lahan beberapa fakta tenggelamnya KM Sinar Bangun yang tenggelam pada Senin (18/6/2018) sore, sekitar pukul 17.15 WIB mulai terungkap.
Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan menuturkan bahwa hingga saat ini, 21 korban telah berhasil ditemukan.
Sebanyak 18 korban berstatus selamat dan 3 meninggal dunia.
Baca: Terkuak! Nama Nakhoda Kapal Tenggelam di Danau Toba Disembunyikan, Ini Alasan Pemkab Samosir!
Baca: Heboh! PSK Asing Pukul Pelanggannya Pakai Botol Bir Karena Hanya Dibayar Rp 250 Ribu!
Baca: Viral Medsos! 2 Tahun Kerja Keras Di Taiwan, Pasangan Rombak Rumah Sederhananya Jadi Mewah!
Baca: Jangan Panik! Penyakit Asam Urat Dapat Diatasi Pakai 3 Ramuan Alami! Ini Rahasia Membuatnya!
Dua korban diantaranya sudah berhasil diidentifikasi.
Serta satu lagi masih ditangani di RSUD Tuan Rondahaim Pematangraya. Hingga kini belum diketahui pasti jumlah penumpang di KM Sinar Bangun
"Ada yang aneh dalam pengungkapan kasus tenggelamnya KM Sinar Bangun. Karena dalam daftar korban yang selamat maupun yang hilang, nama nahkoda tidak ditemukan. Tapi Nahkoda sampai saat ini masih berada di darat," ungkap Marudut di posko pengaduan Pelabuhan Tigaras, Rabu (20/6/2018).
"Sesuai dengan sertifikat kapal, kapal gross tonnya 17. Logikanya kalau 17, hanya bisa menampung 40 penumpang. Sedangkan spesifikasi kapal menurut sertifikat, panjangnya 17 meter, lebar 4 meter dan tingginya 1,5 meter. Pada kenyataannya ini tidak sesuai, karena tinggi kapal mencapai 3 lantai," sambungnya.
Marudut menambahkan bahwa satu kapal untuk kendaraan bermotor diperkirakan sekitar 60, sedangkan sampai saat ini tidak diketahui berapa jumlah korban yang sebenarnya.
"Dari 2 korban meninggal dunia yag berhasil diidentifikasi, positif merupakan penumpang kapal, sedangkan 1 lagi masih diidentifikasi. Harapan kita dia juga memang penumpang yang ikut tenggelam," harapnya.

Terkait nahkoda yang ternyata berada di darat, Marudut mengatakan bahwa saat ini Polres Simalungun masih fokus pada masalah pencarian dan penyebab kecelakaan.
"Hari ini kita akan mulai investigasi, karena seharusnya standarnya kapal penumpang harus dilengkapi life jaket, rubber boat dan sekoci," katanya.
"Nahkoda saat ini masih kita amankan, kita tidak bisa memberitahukan di mana keberadaannya. Karena kalau kita beritahukan, bisa saja terjadi amukan massa," ungkap Marudut.
Informasi yang dihimpun tribun-medan.com, nakhoda KM Sinar Bangun bernama Tua Sagala, selamat. Sedangkan satu awaknya Jaya Sidauruk dinyatakan hilang.
Saat ini nakhoda KM Sinar Bangun sudah diamankankan Polres Samosir. Namun tidak diketahui di mana ditahan. (cr9/tribun-medan.com)