Cerita Dua Pilot Berhasil Lolos dari Kawasan Penuh Misteri Segitiga Bermuda
Segitiga Bermuda menjadi salah satu kawasan yang misterinya tidak terpecahkan hingga saat ini.
TRIBUNBATAM.id - Segitiga Bermuda menjadi salah satu kawasan yang misterinya tidak terpecahkan hingga saat ini.
Kawasan ini terbentuk dari tiga lokasi—teritorial Britania Raya, Puerto Riko, dan Miami—yang jika ditarik garis penghubung akan membentu pola segitiga.
Ada beragam kisah misteri yang menyelimuti tempat ini. Sebagian besar seputar hilangnya kapal dan pesawat yang melintasi kawasan ini.
Baca: Selalu Dibully, Wanita Ini Dapat Hadiah Operasi Wajah Gratis, Lihat Perubahannya
Baca: Tak Hanya Pasukan Resmi, Rusia Kerahkan Juga Tentara Bayaran Rusia untuk Amankan Piala Dunia 2018
Baca: Denjaka, Pasukan Khusus TNI AL Paling Misterius dan Bikin Gentar Navy SEAL Amerika!
Tak sekadar itu, tak berfungsinya alat navigasi pada pesawat, fenomena alam, hingga keterlibatan alien pun seringkali dituding sebagai penyebab hilangnya pesawat dan kapal di sana.
Meski begitu, ada beberapa orang yang berhasil “selamat” dari segitiga bermuda. Mereka pun membeberkan kisahnya, meski banyak juga menyisakan pertanyaan.
Bruce Gernon
Bruce Gernon memulai perjalanan dari Andros Town Airport di Bahama menggunakan pesawat Beechcraft Bonanza A36 bersama dengan ayah dan rekan bisnisnya, Chuck Lafeyette.
Dalam penerbangan, Bruce melihat awan besar dengan perkiraan ketinggian 18 kilometer dari darat. Saat itu mereka berada dekat dengan pulau Bimini.
Manuver untuk menghindari awan tersebut pun dilakukan. Sambil menghindar, Bruce memerhatikan bahwa awan tersebut berubah bentuk dan melengkung seperti donat dengan diameter 48 kilometer.
Pesawat pun terjebak di dalam "awan donat" tersebut.
Setelah menerbangkan pesawatnya sejauh 20 kilometer, Bruce melihat sebuah celah pada sisi barat awan dan memilihnya sebagai jalur untuk keluar dari awan.
Terbang melewati celah tersebut membutuhkan waktu sekitar 20 detik.
Dalam cerita yang dibagikan, Bruce mengatakan bahwa di dalam celah pelarian itu ia sempat merasa (sekitar lima detik) pesawat terbang tanpa beban dan kecepatan pun bertambah.
Setelah berhasil lolos, Bruce kemudian menyadari bahwa ia sudah terbang selama 34 menit dan berada di Palm Beach.
Artinya, dari Bandara Andros Town sampai ke Palm Beach hanya memakan waktu 47 menit. Padahal jarak tersebut biasanya ditempuh dalam waktu 75 menit.
Pertanyaan yang tersisa dari kisah ini adalah bagaimana cara Bruce mencapai jarak 402 km hanya dalam waktu 47 menit.