Historia
Terungkap! Inilah Rahasia di Balik Ketangguhan Pasukan Berkuda Persia Kuno di Medan Perang!
Unit kavaleri kuno bersenjata ini yang dikenal sebagai 'cataphract' adalah prajurit lapis baja yang sangat ditakuti
Mereka mengungkap bahwa pasukan ini dapat membunuh dua musuh sekaligus dengan sekali tusuk.
Meski cataphract tidak terkalahkan, kekuatan terbesarnya adalah juga kelemahan terbesarnya.

Karena pakaian bajanya itu, seorang prajurit perlu bantuan prajurit lainnya hanya untuk dapat menaiki kudanya.
Selama dia tetap di atas kudanya, sang prajurit berada dalam posisi yang aman.
Namun jika turun selama pertempuran, bagaimanapun, dia akan menjadi sasaran empuk bagi musuh.
Meskipun zirah memberikan perlindungan ekstra, itu juga mengurangi stamina kuda.
Selain itu, terlalu panas juga merupakan masalah besar.
Kelemahan-kelemahan ini digunakan oleh kaisar Romawi Aurelian dalam pertempurannya melawan Palmyrenes yang dipimpin oleh Zenobia.
Aurelian memprovokasi cataphract Palmyrenes untuk menyerang agar dapat pura-pura mundur.
Saat prajurit cataphract Palmyrenes mulai kepanasan dan merasa berat atas baju zirahnya, baru prajurit kavaleri Aurelian menyerang mereka.
Sementara baju besi dari cataphract mampu menahan serangan dari pedang dan panah, mereka tampaknya tidak berguna melawan senjata tumpul.
Meskipun cataphract memiliki kelemahan, mereka masih unit kavaleri yang sangat tangguh.
Bahkan perlengkapan cataphract kemudian juga diadopsi oleh Kekaisaran Seleukia, dan kemudian oleh orang-orang Romawi.
Selain itu, kekaisaran Sasania dan Bizantium, penerus Persia dan Roma masing-masing, juga menggunakan cataphract dalam pasukan mereka. (Intisarionline/AncientOrigins)