Menakar Keuntungan Main Saham e-Commerce: Menarik tapi Punya Risiko Tinggi

Saat ini, di Bursa Efek Indonesia baru ada tiga perusahaan e-commerce yang sudah menggelar IPO.

thikstockphotos
Ilustrasi pergerakan harga saham 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Bisnis e-commerce saat ini sudah semakin berkembang.

Meski begitu, belum banyak perusahaan e-commerce yang memperdagangkan sahamnya di bursa.

Saat ini, di Bursa Efek Indonesia baru ada tiga perusahaan e-commerce yang sudah menggelar IPO.

Dua di antaranya merupakan anak usaha PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN), yaitu PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS).

Selain itu ada PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS).

Pergerakan saham perusahaan e-commerce ini juga cukup menarik.

Sebagai gambaran, sejak tercatat pada November 2017, harga MCAS sudah melejit 104,33 persen.

Saham NFCX yang baru listing pada 12 Juli 2018 juga sudah naik 60 persen hingga kemarin (18/7).

Analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan, secara teknikal, MCAS cukup menarik. Laba emiten ini diperkirakan naik tahun ini. 

Return on equity (RoE) sebesar 15 persen. Namun harganya sudah tinggi, setara price to earning ratio (PER) 43,7 kali.

MCAS sempat menorehkan harga tertinggi di Rp 3.525, tapi terkoreksi hingga saat ini di Rp 2.900, sehingga lebih menarik.

"MCAS berpotensi kembali menyentuh level tertinggi dalam dua sampai tiga bulan mendatang," prediksi Rovandi, Rabu (18/7).

Rovandi juga menilai fundamental NFCX menarik, lantaran tren masyarakat mengarah ke digital.

Bisnis NFCX, yang menggarap layanan TV streaming serta platform voucer digital, berpotensi berkembang.

Namun, Rovandi masih menyarankan wait and see dalam waktu dekat. Sebab, bisnis digital sulit ditebak.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved