PEMILU 2019

Fenomena Suami-istri Jadi Caleg di Kepri. Ini Pandangan Pengamat Politik Tanjungpinang

Pengamat Pemilu asal Kota Tanjungpinang, Robby Patria memandang fenomena pasutri nyaleg sebagai strategi mendulang suara

Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM/M IKHWAN
Robby Patria 

Di negara demokrasi hal itu sudah bukan hal baru.

Baca: Verifikasi Dokumen Bacaleg di Bintan, Ini Sejumlah Kesalahan yang Harus Diperbaiki

Dia mencontohkan politikus suami istri seperti Hillary Clinton dan Bill Clinton, atau Megawati dengan Taufik Kiemas.

"Yang penting adalah kompetensi istri untuk terjun ke politik itu ada. Karena publik akan menilai apakah dia layak jadi wakil rakyat atau hanya sebagai pengambil suara masyarakat," katanya.

Kemudian, lanjutnya, sebagai politisi sejati tentu mereka  sudah siap dengan segala risiko jika istrinya dijadikan wakil rakyat.

Misalnya waktu bersama kelaurga dan anak akan berkurang karena banyaknya tugas sebagai wakil rakyat.

Kemudian majunya istri sebagai caleg juga tentu menjadi perhatian kader di partai. Karena bsia saja ada anggapan saingan salah satu pengurus untuk merebut kursi.

'"Tapi itu terpulang kepadanpartai masing masing.Jika secara etika politik layak, maka bukan menjadi soalan yang terlalu dipermasalahkan. Karena Itu bagian dari hak parpol untuk mencalonkan pasangan suami istri," katanya.

Namun pasangan suami istri yang bisa mencalonkan diri bukan orang sembaranga.  Biasanya mereka memegang tampuk pimpinan partai. Sehingga akan mulus mulus saja pencalonannya. (iwn)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved