PEMILU 2019
Fenomena Suami-istri Jadi Caleg di Kepri. Ini Pandangan Pengamat Politik Tanjungpinang
Pengamat Pemilu asal Kota Tanjungpinang, Robby Patria memandang fenomena pasutri nyaleg sebagai strategi mendulang suara
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Saat pencalonan anggota legislatif untuk Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2019, beberapa hari terakhir menyedot perhatian publik.
Perbincangan seputar nama-nama bakal calon legislatif (bacaleg) tingkat kota, provinsi bahkan nasional, jadi topik yang hangat dibincangkan di kedai kopi.
Meskipun Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum secara resmi mengumumkan daftar calon sementara (DCS) namun list bacaleg sudah tersebar ke publik.
Baca: Lagi Tren di Kepri, Suami dan Istri Sama-sama Daftar Caleg. Ini Daftarnya!
Baca: Gerhana Bulan Total Blood Moon 28 Juli - Blood Moon Bisa Berpengaruh pada 3 Zodiak Ini?
Baca: Asian Games 2018 - TC di Bali, Luis Milla Panggil 24 Pemain. Ada Evan Dimas dan Ezra Walian
Baca: Hasil ICC 2018. Setelah Man City, Giliran Liverpool Dikalahkan Dortmund. Pulisic Cetak 2 Gol
Ada yang menarik perhatian masyarakat saat melihat sederet nama-nama bacaleg.
Selain tampilnya sejumlah tokoh, ternyata tak sedikit pasangan suami istri yang sama-sama menjadi bacaleg.
Mereka di antaranya pasangan suami istri Lis Darmansyah dan Yuliarni Pustoko Weni, Lis adalah bacaleg DPRD Kepri dapil 1 Tanjungpinang, istrinya Weni bacaleg DPRD Kota Tanjungpinang. Keduanya diusung PDI Perjuangan.
Ansar Ahmad bacaleg DPRD RI sedangkan istrinya Dewi Kumalasari bacaleg DPRD Kepri dapil Bintan-Lingga. Mereka diusung Golkar.
Kemudian Husnizar Hood bacaleg DPRD RI dan istrinya Pepi bacaleg DPRD Tanjungpinang. Mereka diusung Demokrat.
Pasangan lain adalah Sarafudin Aluan bacaleg DPRD Kepri dapil Tanjungpinang dan istrinya Rosmeri bacaleg DPRD Kota. Keduanya diusung PPP.
Baca: Mesut Oezil Pensiun dari Timnas Jerman. Foto Bersama Recep Tayyip Erdogan Jadi Pemicu
Baca: Inilah Nani Soewanto, Atlet Cantik Indonesia yang Pernah Taklukkan Hati Rano Karno
Baca: Sambil Dandan di Mobil Mewah, Ayu Ting Ting Ketahuan Pakai Make Up Mahal, Segini Harganya
Kemudian ada nama Khazalik bacaleg DPRD Kepri dapil Bintan Lingga. Dan istrinya Saadah bacaleg DPRD Bintan. Mereka diusung Nasdem.
Pasangan suami istri tersebut masing-masing diusung satu partai. Hanya saja beda jenjang pencalonan.
Pengamat Politik asal Kota Tanjungpinang, Robby Patria memandang fenomena pasutri nyaleg sebagai fenomena biasa.
Kandidat Doktor University Tun Hussein Malaysia ini memandang strategi itu lebih kepada efisiensi.
Dengan kata lain mereka ingin sekali melangkah namun dua tiga pulau terlangkahi.
"Ini setrategi mendulang suara. Karena kampanye istri kan sama saja dengan kampanye suami," katanya.
Di negara demokrasi hal itu sudah bukan hal baru.
Baca: Verifikasi Dokumen Bacaleg di Bintan, Ini Sejumlah Kesalahan yang Harus Diperbaiki
Dia mencontohkan politikus suami istri seperti Hillary Clinton dan Bill Clinton, atau Megawati dengan Taufik Kiemas.
"Yang penting adalah kompetensi istri untuk terjun ke politik itu ada. Karena publik akan menilai apakah dia layak jadi wakil rakyat atau hanya sebagai pengambil suara masyarakat," katanya.
Kemudian, lanjutnya, sebagai politisi sejati tentu mereka sudah siap dengan segala risiko jika istrinya dijadikan wakil rakyat.
Misalnya waktu bersama kelaurga dan anak akan berkurang karena banyaknya tugas sebagai wakil rakyat.
Kemudian majunya istri sebagai caleg juga tentu menjadi perhatian kader di partai. Karena bsia saja ada anggapan saingan salah satu pengurus untuk merebut kursi.
'"Tapi itu terpulang kepadanpartai masing masing.Jika secara etika politik layak, maka bukan menjadi soalan yang terlalu dipermasalahkan. Karena Itu bagian dari hak parpol untuk mencalonkan pasangan suami istri," katanya.
Namun pasangan suami istri yang bisa mencalonkan diri bukan orang sembaranga. Biasanya mereka memegang tampuk pimpinan partai. Sehingga akan mulus mulus saja pencalonannya. (iwn)