Inspirasi
Anak Pengayuh Becak Lulus Cum Laude di ITB Viral, Dua Semester Nilainya A Semua
Bahkan perempuan yang masuk ITB tahun 2014 itu sempat mendapatkan IP 4,00 pada semester 5 dan Semester 6
Hera menerangkan, hal tersebut dilakukan ketika ia diterima di salah satu PTN di Jakarta.
"Jadi sebelum masuk ITB, saya diterima di salah satu PTN Islam di Jakarta. Jadi waktu bidikmisinya setelah masuk. Bisa masuk ikut daftar ulang harus bayar dulu sekalipun nantinya mau bidikmisi," ungkap Hera.
Ketika itu, orang tuanya mendesak untuk diambil saja kesempatan itu agar menjadi keputusan cadangan apabila ia tak diterima di ITB.
"Sempat dibayarkan dan daftar ulang, tapi alhamdulillah keterima di ITB, jadi dilepas," paparnya.
"Uangnya?" tanya Deddy.
"Enggak dibalikin," kata Hera.
Sawiri mengungkapkan, ia mendukung keputusan Hera untuk berpendidikan tinggi karena ingin melihat masa depan yang lebih baik.
"Mudah-mudahan anak itu gak seperti orang tuanya yang mengayuh becak," tukas Sawiri.
Dalam kesempatan itu, Hera mengaku ingin menjadi dosen di daerah Banten karena ingin dekat dengan orang tua.
Tak hanya dekat, Ia juga ingin mengabdi pada daerahnya.
Ditolak 6 Perusahaan karena Tunarungu, Andhika Sukses Bangun Kopi Tuli, Target 1000 Cabang di Daerah |
![]() |
---|
SOSOK Kepala Desa Junaidi, Sulap Desa Termiskin Jadi Desa Kaya Berpenghasilan Rp 12 Miliar |
![]() |
---|
Demi Temui Istrinya, Pria Berusia 99 Tahun Ini Rela Jalan Kaki 9 Kilometer Setiap Hari |
![]() |
---|
Jack Ma di Indonesia, Inilah Pesan Inspiratif Sang 'Manusia Rp570 Triliun' untuk Anaknya |
![]() |
---|
Kisah Herayati, Anak Tukang Becak yang Lulus Cum Laude di ITB, Semangatnya Luar Biasa! |
![]() |
---|