Derai Air Mata Peserta Warnai Sidang Pengumuman Kelulusan Anggota Polisi Kepri
Dari 204 jumlah peserta yang sampai ke tingkat pantohir ini, sebanyak 169 yang dinyatakan lulus.
Penulis: Endra Kaputra |
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Polda Kepri menggelar sidang terbuka kelulusan akhir penerimaan bintara polisi tugas umum (PTU) dan bintara tugas khusus informasi dan teknologi (IT).
Sidang tersebut bertempat di Gedung Lancang Kuning (GLK) Polda Kepri.
Dalam sidang tersebut dihadiri Wakapolda Kepri Brigjen Brigjen Pol Yan Fitri Halimansyah, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kepri, serta pejabat Polda Kepri.
Dalam sambutannya, Yan Fitri Halimansyah menyebutkan, seluruh peserta yang telah mencapai tahap pantohir ini adalah suatu kebanggaan.
Bagi yang belum berkesempatan untuk bergabung dengan Polri agar tidak berkecil hati.
"Bagi yang belum berkesempatan jangan sedih, dan jadikan ini suatu pelajaran agar bisa mengikuti tes lagi dan memperbaiki kekurangannya. Bagi yang lulus jadilah polisi yang bisa menjadi contoh tauladan bagi masyarakat," pesan Yan.
Ia juga menyampaikan, dalam seleksi penerimaan ini, pihaknya menegaskan tidak ada pungutan apapun, semua seleksi yang diikuti, gratis.
"Clean and clear, jadi tidak ada penerimaan Polri ini yang membayar sana-sini. Siapa yang ketahuan akan ditindak tegas,"ucapnya.
Baca: Kapolda Kepri: Seleksi Polri Tak Pakai Biaya dan Ada Titip-titipan
Baca: 2 Hari Berturut-turut, 2 Kapolres dan 1 Kasubdit Dicopot Kapolri. Ini Fakta-Fakta tentang Mereka
Baca: Heboh Polisi Tendang Ibu-ibu Diduga Pencuri, Kapolri Copot Langsung Pamen Polda Babel
Sementara itu, Karo SDM Polda Kepri Kombes Djoko Susilo menyebutkan, dari 204 jumlah peserta yang sampai ke tingkat pantohir ini, sebanyak 169 yang dinyatakan lulus.
"Ada 55 orang yang tidak lulus. Dari 169 yang lulus diantaranya, polisi laki-laki 160 orang, dan 9 orang polisi wanita. Ini diantarnya 150 polisi tugas umum, 10 polsii Komsus Informasi dan Teknologi (IT), serta 9 polisi wanita," ujarnya.
Pantauan TRIBUNBATAM.id, unit Pisikolgi Biro SDM Polda Kepri menyiapkan crisis center yang bertujuan untuk memberikan motivasi dan kepercayaan diri bagi peserta yang tidak lulus.
Saat dibacakan nama-nama yang tidak lulus, satu persatu peserta tampak menangis dan langsung berpelukan dengan orang tua mereka yang juga ikut menangis.
Melihat sejumlah peserta menangis, anggota kepolisian bagian pisikolgi langsung membimbing untuk berkumpul.
Mereka diberikan motivasi bertempat di samping gedung GLK.

Sementara itu, bagi peserta yang sudah dinyatakan lulus yang berada di dalam ruangan GLK tampak langsung disambut para orang tua mereka.
Tangis haru kebahagian atas perjuangan selama ini mengikuti tes pun terbayarkan. (*)