Kisah Calon Mahasiswi Diculik dan Dipaksa Jadi PSK, Sehari Harus Layani 20 Pria

Wanita ini punya mimpi berkuliah, mendapatkan pekerjaan, dan bisa menyisihkan uang untuk membantu meringankan beban keluarga.

Kompas
ilustrasi Pekerja Seks Komersil 

Di situs yang menjual dirinya, Anna punya banyak nama, dari Natalia, Lara, Rachel, hingga Ruby. Usianya pun macam-macam.

Kadang ia dikatakan berusia 18 tahun, pada kesempatan lain dikatakan berusia 19 atau 20 tahun.

Sejak itu Anna melayani ribuan laki-laki, dalam sehari rata-rata ia dipaksa tidur dengan 20 laki-laki.

Ia dipaksa menjadi budak untuk memuaskan keinginan klien.

Sering Anna tidak makan selama beberapa hari. Kalau pun tersedia, hanya berupa beberapa lembar roti tawar atau makanan sisa orang lain.

Di rumah bordil ini, ia tak pernah bisa melihat siang hari.

Ia hanya dibolehkan tidur ketika tidak ada klien.

Sering ia tidak makan selama beberapa hari.

Kalau pun tersedia, hanya berupa beberapa lembar roti tawar atau makanan sisa orang lain.

Berat badannya turun drastis akibat kombinasi kurang makan, kurang tidur, dan dipaksa melayani laki-laki siang dan malam.

Klien membayar 80-100 euro untuk layanan setengah jam dan 160-200 euro untuk satu jam.

Perlakuan yang ia alami dari laki-laki yang ia layani kadang membuatnya tak kuat berdiri, berdarah, atau merasakan sakit yang luar biasa, yang membuatnya mengira ia akan mati.

"Mereka tahu bahwa saya dan beberapa perempuan disekap dan dipaksa menjadi pelacur ... mereka tahu dari bekas luka atau lebam di tubuh kami. Tapi mereka tak peduli," kata Anna.

Pada bulan Juli polisi menggerebek rumah bordil dan menahan semua perempuan yang dipaksa menjadi pelacur.

Anehnya, orang-orang yang menjalankan bisnis layanan seks ini hilang.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved