Kisah Calon Mahasiswi Diculik dan Dipaksa Jadi PSK, Sehari Harus Layani 20 Pria

Wanita ini punya mimpi berkuliah, mendapatkan pekerjaan, dan bisa menyisihkan uang untuk membantu meringankan beban keluarga.

Mereka sepertinya tahu polisi akan melakukan razia.

Anna dan beberapa perempuan lain diadili tapi kemudian dibebaskan.

Di luar gedung pengadilan, orang-orang yang menjalankan bordil sudah menunggu.

Anna tak punya pilihan lain. Ia tak punya uang dan tak tahu akan lari ke mana. Ia kembali menjadi pelacur.

Setelah penggerebekan, ia dan beberapa perempuan lain lebih sering diminta melayani laki-laki di hotel.

Tapi ada klien yang meminta dilayani di rumah mereka.

Dari sini Anna melihat peluang untuk kabur.

Kesempatan ini terbuka saat Anna diminta melayani laki-laki bernama Andy di apartemennya.

"Ia tak pernah meminta hubungan badan, ia hanya ingin ngobrol," kata Anna.

Anna mencoba mengingat-ingat lokasi di mana Andy tinggal.

Pada suatu malam, dengan berjalan kaki, Anna menuju rumah Andy dan untungnya ia ada di rumah dan mengizinkannya untuk tinggal sementara.

Anna kemudian memutuskan untuk mengontak polisi dan kali ini polisi mendengarkan seluruh kisahnya, bahwa ia adalah korban penculikan dan dipaksa menjadi pelacur.

Polisi melakukan investigasi yang berujung dengan penangkapan orang-orang yang menculik dan memaksa Anna menjadi pelacur.

Mereka kemudian dijatuhi hukuman penjara dua tahun.

Perjalanan pilu dan mengenaskan yang dialami Anna selama sembilan bulan menjadi budak seks membekas sangat dalam di ingatannya.

Ia sulit tidur dan sering mengalami mimpi buruk. Kadang ia bisa merasakan bau menyengat minuman keras, nafas, keringat, dan rokok orang-orang yang ingin dilayani.

Namun kini ia ingin menatap masa depan dan melupakan masa lalu yang kelam.

Anna sempat kursus untuk mendapatkan gelar, namun berhenti di tengah jalan karena kehabisan uang.

Ia juga dinyatakan tak berhak menerima beasiswa.

Sekarang ia bekerja dan ingin suatu saat nanti melanjutkan kuliah.

"Tapi untuk sekarang, saya harus bekerja keras (mengumpulkan uang agar bisa berkuliah lagi)," kata Anna. (BBC Indonesia)

Sumber: Bangka Pos
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved