Soal Ustadz Abdul Somad Batalkan Ceramah Karena Dugaan Intimidasi, Begini Komentar Sujiwo Tejo
Sujiwo Tejo dan Mardani Ali Sera ikut mengomentari soal Ustadz Abdul Somad yang terpaksa membatalkan jadwal ceramahnya di Pulau Jawa
TRIBUNBATAM.id - Sujiwo Tejo dan Mardani Ali Sera ikut mengomentari soal Ustadz Abdul Somad yang terpaksa membatalkan jadwal ceramahnya di Pulau Jawa karena dugaan intimidasi padanya.
Dibatalkannya jadwal ceramah tersebut diungkapkan Ustadz Abdul Somad (UAS) lewat laman Instagram pribadinya pada Minggu (2/9/2018).
Adanya kabar ini membuat para pengikut Ustadz Abdul Somad merasa kecewa. Hal ini dikomentari sejumlah tokoh termasuk Sujiwo Tejo dan Mardani Ali Sera.
Baca: Ustad Abdul Somad Merasa Diancam, Ini Sikap Polri
Baca: Dapat Intimidasi & Ancaman, Ustaz Abdul Somad Batalkan Ceramah di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jogja
Baca: Jawaban Ustadz Abdul Somad Saat Diisukan Akan Jadi Jurkam Salah Satu Capres di Pilpres 2019
Pantauan TribunJakarta.com, pembatalan jadwal ceramah UAS itu mengundang sejumlah tokoh berkomentar.
Diantaranya Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera hingga budayawan Sudjiwo Tedjo.
Melansir laman Twitternya pada Senin siang (3/9/2018) Mardani Ali menegaskan, yang paling mengetahui kondisi peristiwanya hanyalah sosok UAS.
"Jika yg dinyatakannya adalah benar, kita patut bersedih," bebernya.
Menurut Mardani, UAS merupakan aset bangsa karena kemampuannya mencerdaskan publik dengan logika dan dalil yang lugas.
"Segala bentuk usaha menghalangi atau mempersulit dakwah UAS adalah bentuk ketidakcintaan pada umat," tegasnya.
Postingan komentar tersebut hingga pukul 13.OO WIB, Senin (3/9/2018) telah 55 kali diretweet dan 85 likes.
Tak hanya itu, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid juga menanggapinya.
Melansir laman Twitter pribadinya pada Senin (3/9/2018), Hidayat memberikan komentarnya dengan menuturkan ancaman kepada Abdul Somad aneh.
"Membiarkannya terjadi di negara hukum, sampai dibatalkannya ceramah-ceramah UAS lebih aneh lagi," ucap Hidayat Nur Wahid.
Menurut dia aparat harusnya mengerti apabila UAS pernah diundang berceramah dengan sejumlah pejabat seperti wakil presiden, KSAD, pimpinan MPR dan lain-lain.
Bahkan, Hidayat menegaskan, UAS pernah sepanggung dengan Kapoolri di Adz Dzikra.
Dalam postingannya itu, Hidayat tampak memberikan reply dari sebuah portal berita mengenai ancaman yang didapat UAS.
"Ancaman thd UAS unt berceramah adalah aneh. membiarkannya terjadi di negara hukum, sampai dibatalkannya ceramah2 UAS,lebih aneh lagi.Apalagi aparat pasti mengerti, UAS pernah(diundang)berceramah dg Wapres, KSAD,Pimp MPR,dll. Bahkan UAS pernah sepanggung dg Kapolri di AdzDzikra," tulisnya.
Pembatalan jadwal ceramah UAS juga dikomentari budayawan Sudjiwo Tedjo.
Melalui akun Twitternya, Sudjiwo Tedjo mengaku bukan pendukung UAS.
Bahkan, isi ceramah UAS kerap tidak sependapat dengannya.
Meski demikian, Sudjiwo Tedjo menuturkan, jangan sampai hak UAS untuk berbicara di kawasan Jawa Timur dan Jawa Tengah dihilangkan karena pihak tertentu.
"Polisi mestinya melindungi UAS dari pihak2 yg mengancam/menekan UAS bila UAS tak membatalkan acaranya," bebernya.
Sudjiwo Tedjo menerangkan, jangan berpikir hari ini saja mengenai adanya peristiwa ini.
Bisa saja peristiwa serupa terjadi ke depannya.
"Gmn kalau besok pagi ada perubahan zaman?
Pihak2 yg kemarin mempersekusi, besok pagi krn ada perubahan zaman tiba2 menjelma jd pihak yg dipersekusi? Akan kacau terus," imbuhnya.
Menurut Sudjiwo Tedjo, apabila acara tersebut diduga ditunggangi HTI mestinya dituntut via jalur hukum.
"Jgn setiap ada pihak yg curiga/keberatan thdp suatu acara maka acara tersebut di batalkan. Ini nanti akan jadi jalin-kelindan rantai kekacauan," paparnya.
Diketahui, UAS menjelaskan alasannya membatalkan ceramah melalui postingannya.
"Beberapa ancamam, intimidasi, pembatalan dan lain-lain terhadap tausiyah di beberapa daerah seperti di Grobogan, Kudus, Jepara dan Semarang," ungkapnya.
Adanya ancaman dan intimidasi tersebut membuat beban panitia semakin berat dan mempengaruhi kondisi psikologi jemaah dan dirinya sendiri.
UAS memutuskan untuk membatalkan beberapa janji di daerah Pulau Jawa.
Ia menegaskan pada September ini sudah ada jadwal ceramah di Malang, Solo, Boyolali, Jombang dan Kediri.
UAS pun meminta maaf adanya kejadian ini dan minta didoakan oleh masyarakat.
"Mohon maaf atas keadaan ini, harap dimaklumi, dan mohon didoakan selalu," bebernya. (*)