Depresiasi Rial Iran Seret Nilai Tukar Rupiah ke Atas Rp 14.900 per Dolar AS

Mata uang rial Iran sudah melemah cukup dalam tiga hari berturut-turut dan pelemahannya sudah mencapai 70% secara year-to-date

THINKSTOCKS/FITRIYANTOANDI
Ilustrasi rupiah 

Dari luar negeri, misalnya kenaikan Fed Fund Rate, tekanan dari Argentina dan Turki serta isu perang dagang serta krisis Iran.

Sementara dari domestik adalah pembelian valas oleh korporasi untuk impor yang masih besar.

Untuk sentimen yang datangnya dari dalam negeri, Perry mengimbau agar pelaku ekonomi dalam negeri tidak perlu menubruk dollar AS.

“Kami sampaikan ke importir dan korporasi yang butuhkan valas tidak perlu menubruk-nubruk. Kami sudah sediakan swap. Swap Jumat lalu, targetnya US$ 400 juta dan realisasinya US$ 850 juta. Kami juga di BI komitmen stabilkan rupiah dan meningkatkan intensitas intervensi kami,” jelasnya.

Asal tahu saja, untuk mencegah nilai tukar rupiah merosot lebih dalam, BI terus berada di pasar untuk menaikkan volume intervensi baik di pasar valas maupun di pasar SBN.

Perry mengatakan, sejak Kamis (30/8), BI telah masuk ke pasar sekunder SBN.

“Kamis dan Jumat lalu maupun kemarin (Senin 3 September 2018) kami beli SBN. Jumat kami beli SBN Rp 4,1 triliun yang dijual asing. Kemarin (Senin) kami beli dari pasar sekunder Rp 3 triliun,” ujar Perry di Gedung DPR RI, Selasa (4/9).

Dengan demikian, bila dihitung, BI sudah mengeluarkan Rp 7,1 triliun untuk intervensi SBN di pasar sekunder.

Selain itu, Perry mengatakan, dengan fokus jangka pendek bank sentral yang lebih kepada stabilisasi khususnya rupiah, BI juga telah menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,5% sejak awal tahun ini. Hal ini juga merupakan upaya stabilkan nilai tukar.

“Ini agar imbal hasil aset-aset keuangan khususnya SBN tetapi menarik,” ucapnya

Dengan menaikkan suku bunga acuan, kata Perry masih terjadi masuknya aliran modal asing pada Juli-Agustus lalu.

Untuk itu, ia berpendapat, rupiah masih akan terus membentuk level-leve resisten baru. Ia memperkirakan besok rupiah masih akan terkosolidasi dan bergerak dalam rentang yang lebar karena volatilitas pasar yang tinggi.

"Proyeksinya besok rupiah masih berada di kisaran Rp 14.900 sampai Rp 15.000 per dollar AS," pungkas Juniman.

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved