Kirab Malam 1 Muharram

Tradisi 1 Muharram di Solo, Bakal Dikirab, Ini Asal-usul Kebo Bule Kyai Slamet

Bagi masyarakat Jawa, 1 Muharram dikenal dengan nama 1 Suro yang menjadi tanda hari pertama kalender Jawa

Tribunnews
Kebo Bule keturunan Kyai Slamet 

TRIBUNBATAM.id -  Tanggal 1 Muharram menjadi tanda hari pertama dalam kalender Islam.

Bagi masyarakat Jawa, 1 Muharram dikenal dengan nama 1 Suro yang menjadi tanda hari pertama kalender Jawa.

Momen ini bertepatan dengan 1 Muharram yang ada dalam kalender hijriyah.

Bulan Suro ini menjadi bulan istimewa sekaligus dikeramatkan bagi masyarakat Jawa.

Pada momen 1 Suro ini banyak masyarakat Jawa melakukan beberapa tradisi yang sudah turun-temurun.

Baca: Keraton Kasunanan Surakarta Gelar Kirab 1 Muharram (Suro) pada Selasa Malam, Ini Alasannya

Hal ini bisa dijumpai di Kota Solo, Jawa Tengah.

Di kota kelahiran Presiden Joko Widodo ini memiliki tradisi unik yang dilakukan setiap malam 1 Suro.

Ritual tradisi diselenggarakan oleh Keraton Kasunanan.

Tradisi ini begitu sakral dan dikeramatkan.

Baca: Begini Makna Momen Sakral 1 Muharram atau Suro Bagi Pura Mangkunegaran Solo

Pada tahun ini, 1 Suro Be 1952 jatuh pada tanggal 11 September 2018.

Tradisi dalam keraton adalah kirab pusaka yang digelar pada malam satu suro.

Aktor utama pada kirab sakral tersebut adalah beberapa kerbau bule.

Disebut kerbau bule karena wujud fisiknya yang berwarna putih agak kemerah-merahan.

Kerbau milik Keraton Kasunanan ini bukan sembarang kerbau.

Kerbau bule tersebut bernama Kyai Slamet yang hingga kini telah memiliki beberapa keturunan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved