SEJARAH

Hari-hari Menjelang Peristiwa G30S/PKI Lagu Genjer-genjer Adalah yang Paling Populer Saat Itu

Pada 30 September itu dimuat berita tentang demontrasi yang dilakukan oleh 100.000 orang yang menuntut pencoleng-pencoleng ekonomi

Editor: Mairi Nandarson
DOK INTISARI

la menjelaskan bahwa ekonomi merupakan masalah multikompleks yang hanya dapat diatasi dengan menaikkan produksi.

Genjer - genjer

Sementara itu Toko Serba Ada Sarinah (salah satu proyek prestisius pemerintah Orde Lama) pada tanggal itu juga memasang iklan berbentuk sajak:

“Siapa bilang tanah kita kapur.Indonesia negri yang subur. Buktinya dari palawija Di Toko Pangan Serba Ada”

Agaknya maksudnya supaya didendangkan menurut irama lagu bersuka-ria "Siapa bilang Bapak dari Blitar, Bapak kita dari Prambanan" lagu yang menjadi 'top hit' tahun 1965.

Siapa yang sering bertugas ke istana waktu itu tentunya tahu bahwa lagu itu sering mengiringi pesta-pesta lenso yang dihadiri menteri-menteri, diplomat-diplomat, bintang film, biduanita dan tokoh lain yang gemerlapan.

Memang meja-meja istana melimpah dengan segala macam hidangan yang enak-enak, sementara rakyat kekurangan bahan pangan dianjurkan untuk makan jagung. Sementara para pemimpin berpesta, tragedi nasional ada di ambang pintu.

Berbicara tentang lagu, yang sedang 'top' pada waktu itu, barangkali tidak ada yang menandingi lagi "Genjer-Genjer'.

Semula lagu rakyat dari daerah Banyuwangi, kemudian diorbitkan oleh seorang anggota Lekra lalu menjadi semacam lagu kampanye golongan mereka.

Tetapi kenyataannya ialah bahwa lagu itu digemari oleh hampir segenap lapisan masyarakat.

Tetapi jelas bahwa lagu ini tidak akan muncul dalam banjir kaset "Nostalgia" sekarang ini.

Sebab konon lagu ini pernah memegang peranan dalam tragedi pembunuhan para pahlawan Revolusi di Lubang Buaya sehingga tak lama setelah peristiwa Gestapu dilarang.

Hiburan umum sangat terbatas.

Hiburan yang paling mudah terjangkau adalah film, relatif masih murah, sebab belum ada mode gala premiere, gedung mewah pakai AC, midnight show dan sebagainya.

Tapi film Amerika diboikot. Yang diputar di bioskop umumnya film blok Timur, RRC dan jarang sekali film Barat.

Sumber: Grid.ID
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved