AKSI PENOLAKAN RATNA SARUMPAET

Setelah Ditolak di Bangka Belitung, Kini Ratna Diusir di Batam: Inilah Faktanya

Sempat menginjakkan kaki di Batam selama sekitar 2 jam, akhirnya Ratna Sarumpaet kembali diterbangkan ke Jakarta

TRIBUNBATAM/ALFANDI SIMAMORA
Sejumlah massa berdatangan di Bandara Hang Nadim untuk menolak kedatangan Ratna Sarumpaet, Minggu (16/9/2018) 

TRIBUNBATAM.ID, BATAM - Rencana aksi Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) yang dimotori Ratna Sarumpaet, Rocky Gerung dkk mendapat penolakan di beberapa kota. Terakhir pada Minggu (16/09/2019) kehadiran Ratna Sarumpaet juga dihadang massa di Bandara Hang Nadim Batam.

Sempat menginjakkan kaki di Batam selama sekitar 2 jam, akhirnya Ratna Sarumpaet kembali diterbangkan ke Jakarta sekitar pukul 15.30 WIB, Minggu (16/09/2018).

Namun sebelumnya, gelagat menolak gerakan itu sudah gegap di Batam sejak awal bulan lalu. Inilah fakta-fakta penolakan GSI di Batam, semenjak kabar gerakan itu akan melakukan roadshow ke beberapa daerah:

1. Aliansi 68 LSM dan OKP tolak GSI pada 6 September

Sebanyak 68 organisasi di Batam, Aliansi Organisasi Masyarakat maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kompak menyatakan menolak kegiatan Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) di Batam.

Semula beredar kabar acara GSI akan digelar di Batam pada 6 September. Itu bagian dari roadshow GSI di beberapa kota.

Baca: Ratna Sarumpaet Dipulangkan. Ketua Gagak Hitam:Tak Ada Persekusi

Baca: Acara Diskusi GSI di Batam Dibatalkan Polda Kepri: Ratna Sarumpaet Unggah Undangan

Baca: Massa Siap Terus Bertahan Sampai Ratna Sarumpaet Dikeluarkan dari Batam

Para tokoh ormas di Kepri pun dengan lantang menyuarakan aspirasinya, bahwa gerakan tersebut syarat muatan politik yang dikhawatirkan akan mengusik kondusifitas Batam. Puluhan Ormas dan LSM tersebut juga membubuhkan tanda tangan dalam surat surat pernyataan resmi.

Dalam surat bernomor 01/PS-Umum/IX/2018 itu antara lain menyebutkan: “Kami elemen masyarakat dari berbagai Ormas, OKP dan LSM yang bertanda tangan dibawah ini; Bahwa mengingat dan menimbang, sehubungan akan adanya rencana kegiatan kelompok Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) di Kepri yang akan dilakukan beberapa tokoh seperti Rocky Gerung , Ratna Sarumpaet, hingga Ahmad Dhani, maka dengan ini kami secara bersama-sama menyatakan sikap tegas menolak kedatangan kelompok GSI tersebut”.

2. Massa hadang di Bandara pada 16 September

Kabar adanya gelaran diskusi GSI muncul di Batam lagi. Dari undangan yang beredar, rencananya GSI menggelar diskusi pada Minggu (16/09/2018) di Batam Centre.

Sebagai reaksi nyata, pada Minggu pagi massa aliansi di Batam bergerak. Hingga Minggu siang ratusan massa penolak kedatangan Ratna Sarumpaet di Batam siaga di akses keluar Bandara Hang Nadim Batam.

Ratna Sarumpaet yang tiba sekitar pukul 13.30 WIB sempat turun ke lanti satu bandara. Namun aparat kemudian mengambil tindakan untuk mencegah hal yang berakibat buruk. Di depan Gapura Bandara Hang Nadim Batam masa bertahan dan terus menyuarakan agar Ratna dikeluarkan dari Batam.
"Kami akan terus bertahan di sini, dan tidak akan pergi sampai Ratna Sarumpet dikembalikan dan tidak menginjakkan kakinya di tanah Melayu," kata Suratno, salah satu anggota massa itu, Minggu (16/09/2018).

Setelah negosiasi, pada pukul 15.30 WIB, Ratna Sarumpaet diterbangkan kembali ke Jakarta menggunakan pesawat Garuda.

3. Ditolak di Bangka Belitung

Sebelum aksi penolakan di Batam, aksi serupa juga terjadi di Bangka Belitung. Sejumlah ormas menggelar unjuk rasa di depan pintu masuk Bandara Depati Amir Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel). Mereka menolak diskusi Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) yang akan menghadirkan Ratna Sarumpaet Cs.

Pada Sabtu (25/8/2018) massa berkumpul sejak pukul 10.00 WIB untuk menunggu kedatangan Ratna Sarumpaet, Rocky Gerung dan Marwan Batubara, yang akan menjadi panelis dalam kegiatan diskusi di Pangkalpinang.

Ormas yang ikut dalam aksi itu antara lain FKPPI, PPM, PMII, Tim Relawan Cinta Damai, Aliansi Masyarakat Babel Cinta Damai, dan organisasi kemasyarakatan lainnya. Massa menilai kegiatan tersebut penuh dengan kepentingan kelompok tertentu. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved