Hilang 49 Hari di Lautan, Ini 8 Fakta Hanyutnya Aldi hingga Terdampar di Guam

Aldi Novel Adilang, seorang pemuda berusia 19 tahun, dilaporkan hanyut terbawa arus pada 14 Juli 2018.

TRIBUNMANADO
Aldi Novel Adilang (kiri) bertahan hidup di laut lebih dari sebulan. 

TRIBUNBATAM.id - Aldi Novel Adilang, seorang pemuda berusia 19 tahun, dilaporkan hanyut terbawa arus pada 14 Juli 2018.

Aldi Novel Adilang yang menghilang selama 49 hari ternyata hanyut sampai ke perairan Guam.

Dirangkum TribunJatim.com dari Tribun Manado dan Tribunnews.com, berikut fakta-fakta hanyutnya Aldi Novel Adilang hingga ditemukan di perairan Guam:

1. Hilang sejak Juli 2018

Seperti diberitakan Tribun Manado, kabar nelayan asal Wori, Minahasa Utara hanyut terbawa arus hingga perairan Guam sudah sejak pertengahan Juli 2018.

Kabar tersebut langsung ditanggapi netizen.

Ketika kejadian, Aldi bekerja sebagai penjaga lampu di rompong (rumah rakit di lautan), yang berjarak sekitar 125 km dari pesisir utara Manado.

Baca: Baru Pesan Makan di Depan BCA Jodoh, Pria Ini Kaget Mobilnya Diderek Dishub Batam

Baca: Iseng Ganggu 6 Anjing Pemburu, Bocah Ini Dikejar dan Dikeroyok di Ladang Tebu. Begini Kondisinya!

Baca: TRAGIS! Mobilnya Mogok dan Terbakar, Arianto Tewas Tertabrak Fortuner saat Cari Bensin

2. Awal mula hanyut

Dikutip TribunJatim.com dari Tribun Manado, pada 14 juli 2018, seharusnya Aldi Novel Adilang sudah menikmati hasil tangkapan di Pulau Doi, Ternate.

Tapi pukul 07.00 WIB, angin selatan bertiup kencang.

Angin menerpa rakit Aldi yang bekerja di Ternate sejak April 2018 (wilayah kerja penangkapan ikan ialah Laut Manado, Laut Makalehi, dan Ternate).

Rakit Aldi lepas karena gosokan tali yang kuat pada bantalan rakit temannya.

Tali itu belum sempat terikat pada ponton.

Rakit pun kencang menjauh karena derasnya arus.

Kapal penangkap ikan dari Pangkalan Dua berusaha menunggu rakit Aldi di rakit yang lain.

Namun, ternyata rakit Aldi tak melewati titik dimana mereka menunggu.

Selama berhari-hari Aldi terombang-ambing di tengah lautan.

3. Bertahan hidup

Selama berhari-hari, Aldi terombang-ambing di lautan dan harus bertahan hidup dengan barang-barang yang ada di rakitnya.

Generator, tabung gas, lampu, radio HT, tenaga surya antena, baju, beras, rempah-rempah, peralatan dapur, bahkan Alkitab, menjadi sarana Aldi mempertahankan hidup hingga lebih dari satu bulan.

Aldi sudah berpikir tak akan kembali.

Ia menangis memikirkan orangtuanya.

Hari ketiga, suara HT-nya mulai putus-putus, seminggu kemudian, sinyalnya hilang.

4. Makan ikan mentah

Selama di lautan, Aldi selalu berusaha mencari pertolongan.

Saat kapal melintas, ia selalu berteriak meminta pertolongan.

Tapi yang ada di atas kapal seakan tak mengubris.

Belum lagi, satu minggu setelah hanyut, persediaan makanannya habis.

Aldi pun makan ikan yang dikail dan direbusnya, namun, seminggu kemudian tabung gas pun habis.

Aldi tak kehabisan akal, dia kemudian membakar papan di atas rakit untuk merebus dan membakar ikan di atas wajan.

Tak hanya itu, beberapa kali, Aldi juga memakan ikan mentah.

5. Tak lupa baca Alkitab

Aldi pun berusaha menghemat tenaga, karena kondisi fisiknya melemah.

Ia juga mematikan lampu saat tak ada kapal yang melintas, demi menghemat energi listrik. 

Saat terombang-ambing di laut, Andi mengaku selalu membaca Alkitab demi memperoleh kekuatan rohani.

Dia juga menceritakan selalu menghemat air minum, sehari hanya tiga teguk.

Saat air tersebut habis, dia terpaksa minum air dari pakaian yang dicelupkan di air laut. 

Dia juga mengatakan kepada Tribun Manado, sempat mendengar suara yang memerintahkannya membuat pancuran, hingga kemudian Aldi membuat pancuran dari bambu.

Saat hujan di malam hari, Aldi pun bisa menampung air.

6. Dihampiri hiu

Bukan hanya itu, pada minggu ketiga, Aldi juga harus mempertahankan hidupnya dari hiu. 

Sirip ikan tersebut tampak di sekeliling rakit selama seharian. 

"Saya hanya bisa berdoa dan ikan hiu itu pergi," katanya, Minggu (16/9/2018), dikutip TribunJatim.com dari Tribun Manado.

Tak tanya itu, dia juga pernah bertemu ikan raksasa yang hanya tampak sisi kanannya. 

Aldi mengaku, tak tahu jenis ikan tersebut. 

Di rakit tersebut, kehidupan Aldi tampaknya sudah terjadwal. 

Pagi menangkap ikan, siang tiduran di rakit dan baca Alkitab, sorenya dia memasak, dan untuk menghemat energi dia mematikan lampu saat malam.

7. Ditemukan di perairan Guam

Selama 49 hari sudah Aldi hanyut di lautan.

Hingga pada 31 Agustus 2018, ia ditemukan oleh kapal berbendera Panama saat berada di perairan Guam.

Kemudian pada 6 September 2018, kapal yang membawa Aldi bersandar di Jepang.

8. Kembali ke keluarga dengan selamat

KJRI Osaka menjemput Aldi di Tokuyama, Prefektur Yamaguchi, Jepang, untuk memastikan kondisinya.

KJRI Osaka mendampingi Aldi hingga mendapat izin kepulangan ke Indonesia dari otoritas imigrasi Jepang.

Pada 8 September 2018, akhirnya KJRI Osaka dapat mendampingi Aldi untuk pulang ke Indonesia.

Aldi terbang ke Manado menggunakan pesawat Garuda Indonesia melalui Tokyo.

Kini Aldi telah kembali berkumpul dengan keluarganya di Wori, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Peristiwa ini diunggah akun Facebook Indonesian Consulate General Osaka, 14 September 2018.

Berikut unggahan pihak KJRI Osaka:

"KJRI OSAKA BANTU KEPULANGAN ALDI YANG HANYUT DI PERAIRAN GUAM"

Sdr. Aldi Novel Adilang (19 thn), penjaga lampu di rompong (rumah rakit di lautan) hanyut terbawa arus pada pertengahan Juli 2018 sampai perairan Guam ketika tengah berada di perairan berjarak o. Aldi ditemukan oleh kapal berbendera Panama, M.V. Arpeggio, pada 31 Agustus 2018.

KJRI Osaka telah menjemput Aldi pada 6 September 2018 di Tokuyama, Prefektur Yamaguchi, Jepang setelah kapal bersandar untuk memastikan Aldi dalam kondisi yang baik dan selanjutnya mengawal hingga mendapat izin kepulangan ke Indonesia dari otoritas imigrasi Jepang.

Pada 8 September 2018, KJRI Osaka telah mendampingi kepulangan Aldi ke Manado dengan Garuda Indonesia melalui Tokyo. Saat ini Aldi telah berkumpul dengan keluarganya di Wori, Manado, dan dalam keadaan sehat.

KJRI Osaka mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu proses penyelamatan hingga kepulangan Aldi dengan selamat ke Tanah Air.

Kementerian Luar Negeri RI". (*)

*Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul 8 Fakta Aldi Novel Adilang 49 Hari Terdampar dan Bertahan Hidup di Laut hingga Ditemukan di Guam

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved